Bogor (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia dan organisasi relawan kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)" Indonesia berdiskusi untuk mengirimkan utusan ke Israel guna melihat dua relawan Indonesia korban serangan Israel di Kapal Mavi Marmara yang masih dirawat.

Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla, Kamis pagi, untuk mendiskusikan pengiriman utusan ke Israel guna melihat kondisi dua relawan Indonesia korban serangan Israel di kapal "Mavi Marmara".

"Ada informasi dua relawan Indonesia yang masih dirawat di rumah sakit Israel dalam kondisi kritis. Nah, untuk mendapatkan second opinion sejauh mana tingkat kekritisannya, diperlukan utusan untuk melihat langsung guna mendapatkan kondisi objektif," katanya.

Dua relawan --dari 12 relawan Indonesia--yang masih berada di Israel adalah Octavianto Emil Baharudin dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) di RS Barzilai Ashkelon dan Surya Fachrizal dari Sahabat Al-Aqsha yang juga jurnalis di Hidayatullah di RS Rambam Haifa, Israel.

Informasi kedua relawan Indonesia tersebut disampaikan oleh mantan Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan RI ke Palestina tahun 2008-2009 dr Rustam S Pakaya, MPH yang diaksesnya langsung dari seorang profesor ahli bedah di Palang Merah Israel,

Menurut Sarbini, dalam diskusi dengan JK, sosok yang disiapkan untuk menjadi utusan guna melihat kondisi dua relawan Indonesia tersebut adalah Prof Dr dr Idrus A Paturusi, Rektor Universitas Hassanudin.

Ia juga menjelaskan bahwa rencana tersebut dilakukan karena ada hambatan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania untuk bisa mengirim utusan ke Israel karena tiadanya hubungan diplomatik Indonesia-Israel.

JK, kata dia, juga melakukan tindakan cepat yakni melakukan komunikasi dengan pihak Palang Merah Israel dan meminta untuk melihat kondisi korban. "Dan menurut JK, pihak Palang Merah Israel menyatakan bahwa kemungkinan kedua relawan Indonesia itu akan bisa dipulangkan ke Amman hari ini," katanya.

Dikemukakannya bahwa dengan kesanggupan Palang Merah Israel itu, terlebih diketahui Israel mempunyai mobil ambulance dengan peralatan canggih, sehingga korban bisa dibawa tanpa mengalami guncangan, dan itu akan membantu percepatan pemulangan menuju Amman untuk dirawat lebih lanjut.

Sarbini Abdul Murad menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari sumber yang punya akses dekat ke lingkungan Istana diperoleh informasi bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat peduli dan mengikuti secara saksama perkembangan demi perkembangan menyangkut keselamatan relawan Indonesia yang ikut dalam misi "Flotilla to Gaza" itu.

"Saya sendiri mengusulkan agar kedatangan para relawan Indonesia dalam misi kemanusiaan membantu warga Gaza, Palestina nanti juga bisa diterima oleh Presiden Yudhoyono, karena bagaimanapun mereka membawa nama bangsa dan negara, bersama relawan dari berbagai negara lainnya," kata Sarbin Abdul Murad, yang pernah ikut misi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
(A035/B010)