Jakarta (ANTARA News) - Saham Telkom memotori dukungan terhadap menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia Kamis pagi yang bergerak mendekati level 2.800.

Sesaat setelah pembukaan sesi pertama, saham Telkom naik Rp150 ke level Rp800 dengan volume transaksi 11,14 juta lembar senilai Rp121,23 miliar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 1,72 persen atau 45,944 poin menjadi 2.779,948 dan indeks LQ-45 bertambah 10,500 poin atau 1,98 persen menjadi 539,714.

Analis Valas PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, mengatakan, kenaikan indeks BEI itu terutama dipicu oleh aksi investor asing yang mulai memfokuskan investasinya di pasar Asia.

Pelaku asing itu berkeinginan untuk meningkatkan investasi di pasar Asia khususnya di Indonesia yang pertumbuhan ekonominya terus membaik, katanya.

Pelaku asing, menurut dia, melepas dolar untuk ditukarkan dengan rupiah untuk membeli saham, akibatnya sejumlah saham unggulan mengalami kenaikan kurs.

Aksi beli saham oleh pelaku pasar terutama terjadi pada saham industri perbankan, setelah saham telekomunikasi seperti Bank Mandiri berhasil diperjualbelikan sebanyak 3,58 juta unit senilai Rp19,36 miliar pada kurs naik Rp150 menjadi Rp5.400.

Saham bank lainnya yang juga naik yaitu Bank BRI naik Rp200 menjadi Rp8.600, saham BTPN bertambah Rp100 menjadi Rp7.600, saham Bank BCA naik Rp100 menjadi Rp5.500.

Menurut dia, indeks BEI pada siang nanti diperkirakan akan dapat menembus angka 2.800 poin, karena aksi beli saham di pasar saham Indonesia terus meningkat.

Aksi beli saham makin besar sehingga indeks BEI berpeluang untuk dapat mencapai angka 2.800 poin, katanya.

Ia mengatakan, sejumlah analis memperkirakan bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada akhir tahun akan bergerak naik apabila bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik dinaikkan.

Kalau ini BI Rate menguat, maka minat asing untuk bermain di pasar domestik akan semakin besar, katanya.

(T.h-CS/S026)