Sentani (ANTARA News) - Untuk menyukseskan Festival Danau Sentani (FDS)
pada 19-23 Juni bertemakan "Loving Culture For Our Future - Cinta Budaya Untuk Masa
Depan kami" masyarakat tradisional Jayapura,Papua membutuhkan suling tambur - salah satu alat musik tradisional untuk memeriahkan pesta budaya tahunan itu.

"Untuk mendapatkan bahan baku suling tambur tersebut, masyarakat setempat
bergotong-royong menyisir hutan guna mendapatkan bambu atau Bulu (sebutan masyarakat Sentani) yang merupakan bahan baku suling tambur," kata Koordinator Grup suling tambur dari Kampung Yoboi Distrik Sentani Sefnat Wally kepada ANTARA, di Sentani, Rabu.

Untuk mendapatkan bahan yang berkualitas, masyarakat harus mencari bulu
yang bagus dan itu hanya bisa diperoleh di hutan dengan menyita cukup waktu dan
dengan sukarelah masyarakat.

Meskipun demikian,lanjutnya kegiatan ini bukan hal yang merugikan bagi
masyarakat Kampunng Yoboy karena mereka ingin tampil prima pada pelaksanaan FDS
untuk menghibur para tamu yang hadir pada perhelatan akbar ini.

Menurutnya,Kelompok Suling Tambur Kampung Yoboy pada pelaksanaan FDS
kedua tahun lalu meraih juara pertama untuk pagelaran musik suling tambur karena
dengan bahan baku suling yang berkualitas dan nada-nada penuh misteri
warisan leluhur mampu menyisihkan kelompok musik suling tambur lainnya yang
berdatangan dari kampung-kampung di wilayah Danau Sentani.

Dikatakannya, kelompok suling tambur dari Kampung Yoboy yang diberi nama
kelompok Sejuk Kali Yoboy (SKY) melibatkan pemuda dan pemudi sebanyak 21 orang.

"Kami berharap generasi muda ini bisa mewarisi kebudayaan tradisional
musik suling tambur sebagai kekhasan orang Papua khususnya Kampung Yoboy," ujarnya.

Kampung Yoboy akan menampilkan berbagai antraksi di antaranya suling
tambur dengan lagu pilihan "Semafe Yebhey Folole" yang artinya perahu menembus
teluk, pagelaran tari tradisional, kuliner, lomba dayung perahu putra putri
dan lomba anyam rambut.

Dijelaskannya, pesta akbar yang digelar Pemerintah Kabupaten Jayapura perlu
didukung seluruh komponen masyarakat tidak terkecuali masyarakat Distrik Sentani.

FDS ini selain untuk memperkuat jati diri orang Papua juga memberikan
nilai tambah bagi peningkatakn ekonomi masyarakat di daerah ini.

"Nafas FDS sudah mendarah daging di dalam diri masyarakat Sentani. Kami
harus memberikan yang terbaik untuk kesuksesan pelaksanaan FDS ini," ujarnya.

Dengan dukungan penuh dari masyarakat kata dia pesta budaya akbar ini
bisa berlangsung sukses dan mengharumkan nama Kabupaten Jayapura di mata dunia
khususnya masyarakat pencinta parawisata.

Kabupaten Jayapura memiliki luas wilayah 17.516 Km2 dan telah memekarkan
dua kabupaten baru yaitu Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Keerom. Berpenduduk 12.369 jiwa yang bermukim di 137 kampung. Luas Danau Sentani 110 Km2.Terdapat 21 buah pulau kecil menghiasi danau yang indah ini.

Pelaksanaan FDS akan dilaksanakan pada 19 Juni -23 Juni di Pantai Kalkote,
Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, kurang lebih 3 Km dari pusat Kota
Sentani ibukota Kabupaten Jayapura dan dapat dijangkau dengan menggunakan
kendaraan, baik roda dua maupun empat dan perahu.(*)