Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mendorong civitas akademika universitas agar lebih berperan dalam pembangunan daerah, serta dapat mengawasi pelaksanaan program pemerintah.

"Saya mendorong kampus untuk bisa meningkatkan perannya, harus ikut terlibat dalam penyusunan pembangunan daerah," kata Firli Bahuri saat mengisi kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Kamis.

Firli mengaku sedih jika perguruan tinggi tidak melibatkan diri dalam penyusunan rencana pembangunan daerah, karena jika bukan kampus siapa yang bakal melakukan studi, penelitian hingga pengkajian.

Baca juga: Ketua KPK ingatkan jajaran Kemenkeu jaga integritas
Baca juga: KPK turut panggil Nurhadi terkait kasus rintangi penyidikan
Baca juga: Effendi Gazali jelaskan soal pemanggilannya sebagai saksi kasus bansos


Dalam sejarah Aceh, kata Firli, lahir banyak pahlawan yang memberikan andil besar bagi kemerdekaan dan perwujudan cita-cita bernegara bangsa Indonesia.

"Karenanya, KPK berpesan agar roh, energi, dan tenaga untuk memajukan bangsa tetap ada dalam civitas kampus, yaitu dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.

Firli menyampaikan, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 mengamanahkan KPK melaksanakan tugas pendidikan antikorupsi.

Melalui Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, KPK melaksanakan tugas tersebut di antaranya dengan mendorong civitas akademika menguatkan perbaikan tata kelola universitas dan insersi pendidikan antikorupsi.

Firli menegaskan, pihaknya akan terus menyemangati kampus untuk berkontribusi dalam pencapaian tujuan bernegara. Salah satunya melalui implementasi pendidikan antikorupsi.

"Agar ke depan kampus dapat menghasilkan lebih banyak lagi lulusan-lulusan yang berintegritas," kata Firli.

Sementara itu, Rektor USK Samsul Rizal menyampaikan bahwa kampus sebagai tempat lahirnya demokrasi menjadi wadah untuk bebas mengemukakan pendapat dalam melaksanakan tri dharma universitas yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Beban itu, kata Samsul, salah satu hal yang menjadikan peran pentingnya kampus untuk ikut serta dalam mewujudkan tujuan bernegara.

"Unsyiah akan berubah dari BLU menjadi PTNBH, mudah-mudahan bisa semakin profesional dan mampu memberikan kontribusi bagi negara dari ujung barat Indonesia," kata Samsul.