Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore, melemah 10 poin karena pelaku pasar berhati-hati membeli mata uang Indonesia itu meski situasi di bursa saham positif.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah menjadi 9.220/9.230 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya 9.210/9.220 per dolar AS.

Direktur Utama Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan, pelaku pasar lokal masih khawatir dengan masalah baru Eropa mengenai perbankan.

Menurut dia, pelaku pasar kemungkinan sedang fokus terhadap pelambatan pertumbuhan ekonomi di China, meski saham di Hong Kong dan Tokyo menguat yang dapat memicu pelaku melakukan aksi beli terhadap rupiah.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi global yang tak menentu didukung oleh perkiraan melemahnya data bulanan manufaktur China.

Akibatnya pergerakan rupiah masih tetap di atas angka 9.200 per dolar yang seharusnya menguat menembus 9.200 per dolar yang terpicu oleh menguatnya dolar, katanya.

Meski rupiah saat ini terkoreksi, lanjut dia, peluang untuk naik akan tetap kuat apabila Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga acuan berkaitan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar lisitrik.

"Kami memperkirakan rupiah ke depan akan kembali menguat, karena dukungana kedua faktor tersebut, " katanya.

Ia mengatakan, investor asing akan kembali bermain di pasar domestik karena berbagai langkah positif di dalam negeri akan muncul.

(T.H-CS/A023/S026)