Jakarta (ANTARA News) - Aksi beli selektif telah mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada perdagangan sesi pertama Rabu, meski di Wall Street saham-saham melemah dan di pasar Asia bervariasi.

IHSG BEI menguat tipis 2,539 poin (0,09 persen) ke posisi 2.727,151, riskan untuk berbalik arah pada sesi siang nanti, sedangkan indeks LQ-45 naik 0,869 poin ke level 528,15.

Aksi beli selektif terhadap saham-saham dengan performa keuangan bagus atau saham yang secara technical harganya berpotensi telah membantu indeks bergerak positif meskipun faktor eksternal dari kondisi di bursa dunia kurang menguntungkan, kata para broker.

Aksi beli yang tidak begitu kuat, menurut para broker, membuat indeks rentan untuk berbalik arah menjadi melemah pada sesi kedua perdagangan karena nyaris tidak faktor positif kuat yang mampu mendongkrak harga saham.

Di bursa Wall Street indeks saham-saham utama ditutup melemah karena respon buruk atas gagalnya BP (British Petroleum) menghentikan kebocoran minyak di Teluk Meksiko dan pemerintah mengumumkan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.

Menurut analis dari Bhakti Securities Edwin Sebayang, pergerakkan indeks BEI hari ini positif, kendati bergerak fluktuatif.

Pernyataan Bank Sentral Eropa yang mengatakan akan ada gelombang kerugian, kata dia, masih menjadi berita negatif untuk pergerakan IHSG.

Berdasarkan data perdagangan hingga sesi pertama ditutup, dari seluruh saham aktif 94 diantaranya harganya melemah, hanya 80 yang menguat, dan 63 lainnya stagnan.

Volume perdagangan mencapai 3,860 miliar saham yang dihasilkan dari 71.192 transaksi dengan nilai Rp1,768 triliun.


Bursa dikawasan Asia saat IHSG tutup bergerak bervariasi seperti indeks Hang Seng turun 87,068 poin di posisi 19.409, Nikkei 225 melemah 143,820 menjadi 9.568 dan Straits Times naik 10,300 ke posisi 2.725.

(ANT/S026)