Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap klinik kesehatan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta dapat membantu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dalam menjalankan fungsinya dalam memberikan pelayanan preventif dan promotif kepada masyarakat.

"Diharapkan, dengan langkah ini, beban puskesmas dalam layanan kuratif dapat dikurangi, sehingga (puskesmas) lebih melakukan fungsinya untuk mendorong upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif," kata Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada web seminar Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia yang diselenggarakan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia secara daring, Kamis.

Wapres menilai keberadaan puskesmas saat ini lebih mengutamakan pada pemberian pelayanan kesehatan kuratif atau penyembuhan penyakit, sehingga fungsi utamanya dalam mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat menjadi terabaikan.

Terlebih lagi, dengan jumlah puskesmas yang tidak ideal dibandingkan jumlah masyarakat, yakni sebesar 10.134 puskesmas di seluruh Indonesia, menyebabkan layanan kesehatan promotif dan preventif menjadi semakin terbatas.

Baca juga: Wapres minta puskesmas perkuat pelayanan publik

Baca juga: Wapres minta masyarakat lebih banyak dilibatkan pelaksanaan vaksinasi


"Saya melihat peluang peningkatan ketersediaan faskes ini ke depannya, melalui keterlibatan klinik BUMN maupun swasta, dapat menjadi bagian dari faskes tingkat pertama dan menjadi gatekeeper untuk menangani upaya kesehatan perorangan yang bersifat kuratif," ujarnya.

Wapres mengatakan pandemi COVID-19 memberi pelajaran bagi Pemerintah untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan, yang salah satunya dengan memperkuat faskes tingkat pertama.

"Dalam suatu negara besar, yang memiliki sistem jaminan kesehatan nasional (JKN) berbasis asuransi kesehatan, berfungsinya faskes tingkat pertama secara optimal merupakan suatu keharusan," tukasnya.

Oleh karena itu, dengan adanya klinik kesehatan milik BUMN dan swasta, maka puskesmas dapat meningkatkan fungsinya sebagai penyedia layanan kesehatan yang bersifat promotf dan preventif.

"Diharapkan dengan langkah ini, beban puskesmas dalam layanan kuratif dapat dikurangi dan lebih melakukan fungsinya untuk mendorong upaya kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro, menambahkan bahwa UI telah menghasilkan berbagai inovasi untuk mengatasi Pandemi Covid 19. Semua produk inovasi itu, kata dia, merupakan hasil kolaborasi lintasdisiplin antara rumpun ilmu kesehatan, sains teknologi dan sosio-humaniora.

Atas terselenggaranya webinar mengenai ketahanan kesehatan ini, Ketua Majelis Wali Amanat UI, Saleh Husin, berharap ada hasil yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hasil webinar ini, menurut dia, akan dirangkum sebagai sumbangan pemikiran dari UI untuk pemerintah.

Baca juga: Wapres: RI masih hadapi tantangan kesehatan "Triple Burden Disease"

Baca juga: Wapres: TBC berdampak pada tingkat produktivitas negara