Jambi (ANTARA) - Provinsi Jambi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama PT Wirakarya Sakti (WKS) menyelenggarakan latihan gabungan penanganan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Rantau Karya, Kecamatan Geragai, di Distrik VII PT WKS.

Dalam acara diselenggarakan selama tiga hari (23-25 Maret 2021) itu melibatkan Manggala Agni, Korem 042/ Gapu, Brimob/Polda Jambi, Badan SAR Nasional, Dinas Kehutanan, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan sebagai peserta latihan gabungan ini, demikian keterangan tertulis yang disampikan Humas PT WKS, Taufik Qurochman, Kamis.

Acara yang melibatkan 277 peserta ini turut dihadiri Pjs Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni, Sekda Prov Jambi Sudirman, Dirsamapta Polda Jambi Kombes Yohanes, Kepala Dinas Kehutanan Jambi Ahmad Bastari, Kepala BPBD Jambi Bachyuni Deliansyah, Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Haryanto.

"Saya menyambut baik latihan gabungan penanganan karhutla ini, yang merupakan latihan gabungan yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi, komando, dan sinergi antar unit," kata Pjs Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni dalam sambutannya.

Baca juga: Revitalisasi sekat kanal antisipasi Karhutla di Jambi

Baca juga: Kapolda Jambi gagas revitalisasi sekat kanal antisipasi karhutla


Sementara itu, Kepala BPBD Jambi mengungkapkan maksud dan tujuan acara adalah untuk peningkatan Kualitas SDM Peserta BPBD, TNI, POLRI, Manggala Agni, Basarnas, RPK Perusahaan, dalam hal penanggulangan bencana karhutla serta dalam rangka peningkatan sinergi seluruh komponen peserta pelatihan.

"Dipilihnya PT WKS sebagai lokasi pelatihan, dikarenakan perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang memiliki sarana dan prasarana, serta personil yang lengkap terkait upaya pencegahan karhutla serta dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain yang ikut dalam pelatihan," kata Deliansyah.

Dalam upaya mencegah dan mengendalikan karhutla, unit usaha Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, PT WKS bersama mitranya mengoptimalkan program pemberdayaan masyarakat Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dalam upaya pencegahan karhutla.

Saat ini program DMPA di Jambi telah berjalan di 386 Desa, dengan total penerima manfaat mencapai lebih dari 27.000 Kepala Keluarga (KK).

Program DMPA bertujuan mengajak dan membina masyarakat untuk mengelola lahan secara agroforestri, serta tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar (PLTB).

Selain itu, Program DMPA juga memberi kesempatan masyarakat di sekitar areal konsesi perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya.

"Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, melalui program DMPA ini, kami harapkan dapat menjadi solusi pencegahan karhutla yang permanen. Selain masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya, juga dapat mengurangi daerah rawan kebakaran," kata Kepala Humas PT WKS Taufik Qurochman.

Selain itu, dalam upaya mengendalikan karhutla, PT WKS mengedepankan metode monitoring yang ekstensif ditunjang dengan teknologi dan infrastruktur terkini, yaitu fasilitas situation room terpadu, yang berada di sejumlah distrik. Dalam hal respon cepat terhadap kebakaran, api harus dapat dikontrol dalam waktu maksimal 8 jam setelah titik api terdeteksi.

Selain itu, PT WKS juga diperkuat dengan 330 personil pemadam kebakaran (RPK), 21 personil Tim Reaksi Cepat (TRC), serta 155 Masyarakat Peduli Api (MPA). Mereka didukung dengan berbagai peralatan dan sarana transportasi antara lain mobil dan sepeda motor patroli, speed boat, serta helikopter water bombing.

“PT WKS mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan karhutla. Kami yakin dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kita mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini,” kata Taufik.*

Baca juga: Provinsi Jambi naik status jadi Siaga Darurat Karhutla

Baca juga: Jambi waspada bencana banjir, kebakaran hutan dan lahan