Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, berpendapat, cara pengurangan subsidi bahan bakar yang paling tepat yakni dengan membenahi transportasi masal.
"Masalah utama agar subsidi berkurang berarti angkutan masal diperbaiki. Kalau yang dilakukan mengurangi subsidi untuk sepeda motor tidak akan banyak menghemat," kata Gunadi, di Jakarta, Selasa.
Ia mengharapkan pemerintah mengkaji secara seksama rencana pembatasan subsidi bahan bakar termasuk untuk sepeda motor dan mencari solusi terbaik.
Sehingga, lanjutnya, semua wacana kebijakan yang sekiranya menjadi beban bagi masyarakat supaya tidak berdampak besar.
Ia mengatakan, keharusan penggunaan pertamax bagi sepeda motor yang harganya 50 persen lebih tinggi dari pada premium maka ia memperkirakan ada penurunan penjualan sepeda motor sekitar 20 persen.
Jumlah produksi kendaraan roda dua ini di tahun 2009, menurut Gunadi, mencapai 51 juta per tahun. Namun hanya sekitar 35 juta unit yang "hidup" di pasar.
Angka dari jumlah sepeda motor dari masing-masing instansi di Indonesia, ia menjelaskan, berbeda-beda. Jika AISI hanya mencatat 35 juta unit tapi Kepolisian mencatat 100 juta unit.
"Itu karena Kepolisian mencatat setiap registrasi, artinya yang berpindah tangan pun ikut diregistrasi padahal kendaraannya sama," jelas Gunadi.
Sementara itu, jika dilihat dari jumlah konsumsi kendaraan bermotor berdasarkan cc, ia mengatakan, konsumsi sepeda motor lebih irit. Jika kendaraan roda empat bisa mencapai sekitar 29 juta Kilo liter (KL) maka sepeda motor hanya delapan KL.(*)
(V002/R009)
AISI: Cara Kurangi Subsidi dengan Benahi Transportasi Masal
1 Juni 2010 20:55 WIB
BBM bersubsidi/ilustrasi. (ANTARA/Ismar Patrizki)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: