Jakarta (ANTARA) - Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Reisa Broto Asmoro menyarankan tiga inti persiapan calon penerima vaksin COVID-19 agar proses vaksinasi lancar dan aman serta membawa dampak yang optimal.

"Memasuki bulan ketiga vaksinasi COVID-19, masyarakat yang sudah punya jadwal terkonfirmasi mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang hari vaksinasi," kata Reisa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu malam.

Baca juga: Pemerintah siap antisipasi risiko berat setelah vaksinasi COVID-19

Baca juga: 5.978.251 orang telah jalani vaksinasi COVID-19


Saran yang berikan Reisa adalah "Tiga, Sebelum Tiga" untuk mereka yang akan menjalani vaksinasi COVID-19.

Pertama, lakukan pendaftaran dan pastikan apabila nama sudah terdaftar. Calon penerima vaksin yang merupakan sasaran vaksinasi pada periode ini sudah terdaftar di dalam Sistem Satu Data Vaksinasi yang dikembangkan pemerintah. Pada dasarnya akan mendapat giliran untuk divaksin di fasilitas pelayanan kesehatan.

Namun, berkat inisiatif kerja sama yang erat oleh berbagai komponen masyarakat, beberapa pos vaksinasi didirikan di berbagai kota besar dan membuka pendaftaran daring atau kolektif.

Peserta dipersilakan melakukan pendaftaran dengan cara yang tepat sesuai petunjuk panitia penyelenggara sebelum datang ke tempat vaksinasi.

“Hindari datang langsung tanpa perjanjian karena akan membuka peluang antrean panjang dan kerumunan yang akan merugikan semua pihak," katanya.

Kedua, periksa kesehatan dan pastikan kondisi stamina dalam situasi fit sebelum divaksinasi.

Bagi calon penerima vaksin yang memiliki penyakit penyerta ataupun yang selama ini belum mengetahui kondisi kesehatannya seperti apa, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan meminta rekomendasi dokter sebelum menerima vaksin COVID-19.

“Pastikan suhu tubuh kita normal, di bawah 37,3 derajat celcius dan tekanan darah di bawah 180 per 110," ujar Reisa.

Untuk menghindari tekanan darah tinggi pada saat skrining pemeriksaan kesehatan, Reisa menyarankan agar calon penerima vaksin beristirahat atau tidur dengan cukup, menjalani gaya hidup sehat, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, berolahraga dengan rutin sesuai kapasitas tubuh masing-masing dan jauhi kondisi yang dapat menimbulkan stres berat.

Ketiga, pelajari rangkaian proses vaksinasi, di antaranya adalah pertanyaan-pertanyaan yang merupakan bagian skrining atau penyaringan peserta vaksinasi.

Pelajari semua tentang dampak ringan yang umum terjadi pascavaksinasi. Kemudian setelah menerima surat bukti sudah divaksinasi, buat agenda di kalender untuk kembali mendapatkan dosis kedua.

Baca juga: Wapres minta masyarakat lebih banyak dilibatkan pelaksanaan vaksinasi

“Tetaplah beraktivitas seperti biasa. Vaksinasi seharusnya membuat makin produktif, bukan sebaliknya,” katanya.

Reisa menambahkan saat ini sudah sekitar 6 juta masyarakat Indonesia yang menerima vaksin dosis pertama dan sekitar 2,5 juta orang yang sudah menerima vaksin dosis kedua.

Namun sayangnya, kata Reisa, laporan Kementerian Kesehatan RI per 21 Maret 2021, menunjukkan masih ada beberapa orang yang sudah terdaftar harus tertunda proses vaksinasi karena kondisi kesehatan yang belum memenuhi syarat untuk menerima vaksin.