Jakarta (ANTARA News) - Peristiwa bersejarah hari lahirnya Pancasila mempertemukan dua tokoh terpopuler di Indonesia saat ini, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden RI periode 2001-2004, Megawati Soekarnoputri.
Kejadian itu terjadi di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, saat keduanya memenuhi undangan untuk mengikuti upacara peringatan "Pidato Bung Karno pada Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945".
"Yang saya cintai dan muliakan, Presiden RI yang kelima Ibu Megawati Soekarnoputri," demikian penggalan salam dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang spontan disambut tepuk tangan para undangan.
Usai menyampaikan pidatonya, Presiden Yudhoyono segera menghampiri dan menyalami para tokoh nasional, termasuk Megawati Soekarnoputri.
Presiden Yudhoyono juga menyalami mantan Wakil Presiden Try Soetrisno, Hamzah Haz, Jusuf Kalla, dan beberapa sesepuh yang duduk berjejer di barisan kursi terdepan.
Pada saat Presiden Yudhoyono menyalami Megawati Soekarnoputri, para undangan yang hadir dan sebagian besar anggota MPR RI itu bertepuk tangan menyaksikan peristiwa cukup langka ini.
Yudhoyono dan Megawati terakhir bersua saat sama-sama hadir pada acara Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketika berlangsungnya kampanye Pemilu Presiden (Pilpres), medio 2009 lalu.
Tercatat sejak Megawati Soekarnoputri melepas jabatan Presiden RI pada 2004) baru tiga kali bertemu langsung sekaligus bertegur sapa dengan Yudhoyono.
Kehadiran Megawati Soekarnoputri didampingi mantan Sekjen PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, itu mendapat perhatian hadirin, terutama saat memasuki ruang acara sekira pukul 09.30 WIB di Gedung Pustaka Loka Nusantara IV Kompleks MPR/DPR Senayan Jakarta.
Sementara itu, Presiden Yudhoyono datang beserta ibu negara Hj. Ani Yudhoyono, dan keduanya langsung disambut Ketua MPR RI, Taufik Kiemas, yang juga suami Megawati Soekarnoputri.
Dalam acara tersebut MPR RI juga mengundang para mantan presiden dan wakil presiden.
(M036/P003)
Hari Lahir Pancasila Pertemukan Yudhoyono dengan Megawati
1 Juni 2010 17:51 WIB
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: