Paskalis Kossay: Israel Tidak Berkeprimanusiaan
1 Juni 2010 05:19 WIB
Seorang aktivis pro-Palestina dievakuasi menuju RS Tel Hashomer dekat Tel Aviv, Senin (31/5). Sekitar 15 orang tewas saat Israel menghadang armada kapal kecil yang membawa bantuan dan aktivis pro -Palestina menuju jualur Gaza, liputan stasiun TV swasta Israel Channel 10. (ANTARA/REUTERS/Yossi Zeliger)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI (bidang Politik, Hubungan Luar Negeri, Pertahanan Keamanan dan Intelijen) dari Fraksi Partai Golkar, Paskalis Kossay, menyatakan, Israel benar-benar menunjukkan dirinya tidak berkeprimanusiaan.
"Tindakan pasukan militernya menyerang kapal yang mengangkut relawan yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, sudah melanggar HAM," tandasnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin malam.
Hal senada dikemukakan rekannya sesama anggota FPG, Fayakhun Andriadi yang menyatakan, penyerangan tentara Israel terhadap kapal relawan itu, masuk katagori pelanggaran HAM berat.
Keduanya kemudian berpendapat, sikap Israel itu betul-betul telah melanggar batas ketentuan internasional.
"Karenanya, dunia internasional harus segera menggalang kekuatan melawan hegemoni Israel dan mereka mesti diberikan sanksi misalnya pengucilan dari pergaulan dunia," kata Paskalis Kossay lagi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh ANTARA, penyerangan pasukan Israel terhadap kapal "Mavi Marmara" yang membawa misi kemanusiaan ke Jalur Gaza, Senin subuh termasuk di dalamnya membawa sejumlah WNI, telah berakibat beberapa penumpang terluka serta ditahan. (M036/K004)
"Tindakan pasukan militernya menyerang kapal yang mengangkut relawan yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, sudah melanggar HAM," tandasnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin malam.
Hal senada dikemukakan rekannya sesama anggota FPG, Fayakhun Andriadi yang menyatakan, penyerangan tentara Israel terhadap kapal relawan itu, masuk katagori pelanggaran HAM berat.
Keduanya kemudian berpendapat, sikap Israel itu betul-betul telah melanggar batas ketentuan internasional.
"Karenanya, dunia internasional harus segera menggalang kekuatan melawan hegemoni Israel dan mereka mesti diberikan sanksi misalnya pengucilan dari pergaulan dunia," kata Paskalis Kossay lagi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh ANTARA, penyerangan pasukan Israel terhadap kapal "Mavi Marmara" yang membawa misi kemanusiaan ke Jalur Gaza, Senin subuh termasuk di dalamnya membawa sejumlah WNI, telah berakibat beberapa penumpang terluka serta ditahan. (M036/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: