Bappenas: Guru harus aktif tingkatkan budaya literasi di kelas maya
23 Maret 2021 16:48 WIB
Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Amich Alhumami dalam Rakornas Bidang Perpustakaan di Jakarta, Selasa (23/3). ANTARA/Indriani.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amich Alhumami mengatakan guru harus aktif dalam meningkatkan budaya literasi siswa melalui kelas maya pada pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ).
“Usia anak 6 hingga 10 tahun itu merupakan yang sangat penting sekali dalam menumbuhkan budaya literasi. Anak yang tidak bisa membaca pada usia itu akan sangat berisiko dalam pengembangan literasi pada umur-umur selanjutnya,” ujar Amich dalam Rakornas Bidang Perpustakaan yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Selasa.
Baca juga: DPRD Kulon Progo dorong pemkab berinovasi tingkatkan minat baca warga
Oleh karena itu, para guru dan juga orang tua memegang peranan penting dalam menumbuhkan budaya literasi. Para guru dapat menumbuhkan budaya literasi tersebut melalui kelas maya.
“Bisa dengan membaca buku apa saja sebelum kelas dimulai dan para siswa dapat membacanya secara bergiliran,” terang dia.
Amich menambahkan para guru harus telaten dan sabar dalam membimbing siswa dalam meningkatkan minat bacanya. Begitu juga orang tua di rumah perlu memastikan anaknya bisa melakukan kebiasaan membaca di rumah.
Baca juga: Literasi pegang peranan penting tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Dia menjelaskan literasi yang rendah justru bisa dipastikan akan menimbulkan konsekuensi lain yang lebih memakan biaya dan menyita waktu. Konsekuensi yang dirasakan akibat literasi yang rendah yakni tidak produktifnya SDM saat memasuki dunia kerja.
Selain itu juga menyebabkan biaya pendidikan menjadi lebih mahal serta pendapatan rendah yang berimbas pada kesejahteraan. Selanjutnya ongkos kesehatan menjadi mahal, dan angka kriminalitas meningkat.
Baca juga: Komisi X DPR apresiasi upaya pemerintah tingkatkan literasi
Amich menerangkan negara dengan proporsi penduduk yang bekerja sangat besar di berbagai lapangan dan jenis pekerjaan justru mensyaratkan kemampuan baca yang tinggi karena akan cenderung lebih produktif.
Apalagi pada era yang mana teknologi berperan penting dalam perekonomian, nyaris dipastikan semua memerlukan kemampuan analisis dan keterampilan komunikasi sehingga kausalitas antara produktivitas tinggi dan kemampuan membaca di tempat kerja merupakan hal yang lumrah.
Baca juga: Bappenas: Literasi rendah sebabkan SDM tidak produktif
“Usia anak 6 hingga 10 tahun itu merupakan yang sangat penting sekali dalam menumbuhkan budaya literasi. Anak yang tidak bisa membaca pada usia itu akan sangat berisiko dalam pengembangan literasi pada umur-umur selanjutnya,” ujar Amich dalam Rakornas Bidang Perpustakaan yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Selasa.
Baca juga: DPRD Kulon Progo dorong pemkab berinovasi tingkatkan minat baca warga
Oleh karena itu, para guru dan juga orang tua memegang peranan penting dalam menumbuhkan budaya literasi. Para guru dapat menumbuhkan budaya literasi tersebut melalui kelas maya.
“Bisa dengan membaca buku apa saja sebelum kelas dimulai dan para siswa dapat membacanya secara bergiliran,” terang dia.
Amich menambahkan para guru harus telaten dan sabar dalam membimbing siswa dalam meningkatkan minat bacanya. Begitu juga orang tua di rumah perlu memastikan anaknya bisa melakukan kebiasaan membaca di rumah.
Baca juga: Literasi pegang peranan penting tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Dia menjelaskan literasi yang rendah justru bisa dipastikan akan menimbulkan konsekuensi lain yang lebih memakan biaya dan menyita waktu. Konsekuensi yang dirasakan akibat literasi yang rendah yakni tidak produktifnya SDM saat memasuki dunia kerja.
Selain itu juga menyebabkan biaya pendidikan menjadi lebih mahal serta pendapatan rendah yang berimbas pada kesejahteraan. Selanjutnya ongkos kesehatan menjadi mahal, dan angka kriminalitas meningkat.
Baca juga: Komisi X DPR apresiasi upaya pemerintah tingkatkan literasi
Amich menerangkan negara dengan proporsi penduduk yang bekerja sangat besar di berbagai lapangan dan jenis pekerjaan justru mensyaratkan kemampuan baca yang tinggi karena akan cenderung lebih produktif.
Apalagi pada era yang mana teknologi berperan penting dalam perekonomian, nyaris dipastikan semua memerlukan kemampuan analisis dan keterampilan komunikasi sehingga kausalitas antara produktivitas tinggi dan kemampuan membaca di tempat kerja merupakan hal yang lumrah.
Baca juga: Bappenas: Literasi rendah sebabkan SDM tidak produktif
Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: