Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, berharap memperoleh tambahan kuota minyak tanah untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang tinggi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya Lukas Kossay di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan sebelum diajukan permintaan ke Pertamina, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap agen-agen minyak tanah yang ada.

"Kita hitung per-tiap tahun itu terbatas sekali. 6-10 drum yang masuk setiap bulan dan itu tidak bisa memenuhi semua. Kita akan evaluasi dan mudah-mudahan ada peningkatan untuk kuota," katanya.

Karena minyak tanah merupakan kebutuhan masyarakat yang cukup langka akibat keterbatasan kuota, pemerintah selalu meminimalisasi agar semua masyarakat bisa menerima.

"Minyak tanah terbatas, permintaanya tinggi. Jatah yang kita masukkan ke tiap titik itu ada sampai paling tinggi tiga drum, rata-rata dua tapi tidak mencukupi," katanya.

Pemerintah Jayawijaya sedang melakukan pendataan ulang agen minyak tanah yang telah mendapat izin untuk selanjutnya dilakukan evaluasi.

"Saat ini kita lagi ambil data secara persuasif. Data terkumpul semua baru nanti kita evaluasi lalu dengan demikian maka kuota akan ditambahkan. Kita akan lakukan permintaan kuota," katanya.

Disnakerindag sementara menangguhkan sejumlah rekomendasi dari masyarakat tentang pembukaan pangkalan atau agen minyak tanah yang baru.

"Setelah pengecekan data dan sesuaikan dengan kuota yang ada baru kita bisa melangkah untuk proses rekomendasi baru atau pangkalan baru," katanya.

Baca juga: Pertamina minta polisi usut kelangkaan minyak tanah di Papua-Maluku

Baca juga: Pertamina Papua aktifkan pangkalan tanggap darurat minyak tanah