Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpeluang menguat seiring kenaikan bursa saham global.

IHSG dibuka menguat 30,57 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.331,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,8 poin atau 0,83 persen ke posisi 952,08.

"Secara sentimen pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat di tengah penurunan yield obligasi AS. Selanjutnya investor menanti rilis testimoni dari Dewan Gubernur The Fed," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Bursa Wall Street menguat akibat imbal hasil obligasi yang melemah, yang menurunkan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi.

Di tempat lain, pasar Turki anjlok setelah gubernur bank sentral digulingkan. Presiden Turki Tayyip Erdogan secara mengejutkan mengganti Gubernur Bank Sentral Turki Naci Agbal yang mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.

Selanjutnya investor akan menanti hasil pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BOE), serta menunggu pembicaraan Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada komite layanan keuangan DPR AS tentang kebijakan pandemi The Fed.

Dari komoditas, harga batubara naik signifikan lebih dari empat persen, sementara harga minyak sawit mentah (CPO) menguat karena adanya peningkatan ekspor Malaysia. Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-20 Maret naik 6,8 persen menjadi 745.260 ton.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 184,9 poin atau 0,63 persen ke 29.359,05, indeks Hang Seng turun 6,97 poin atau 0,02 persen ke 28.878,37, dan indeks Straits Times meningkat 14,79 poin atau 0,47 persen ke 3.142,87.