Pemerintah tetapkan hasil penjualan SR014 capai Rp16,7 triliun
23 Maret 2021 09:25 WIB
Ilustrasi - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kembali menerbitkan Sukuk Ritel (SR) dengan seri SR014, Jum’at (26/2/2021). ANTARA/HO-Kemenkeu/pri.
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan penjualan sukuk ritel seri SR014 sebesar Rp16,7 triliun dengan menjangkau 35.626 orang di seluruh provinsi di Indonesia.
“Jumlah investor SR014 sebanyak 35.626 orang merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN Ritel setelah SR008 dan SR013,” demikian kutipan dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hasil penjualan SR014 yang mencapai Rp16,7 triliun ini oversubscribed sebesar 1,67 kali dari target penerbitan sebesar Rp10 triliun di tengah kondisi pasar keuangan yang belum stabil.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia targetkan penjualan SR014 sebesar Rp500 miliar
Rata-rata pemesanan SR014 yang memiliki kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel yakni 5,47 persen ini adalah sebesar Rp468,90 juta.
DJPPR mencatatkan investor generasi Y atau milenial yang membeli SR014 adalah sebanyak 12.968 orang atau 36,4 persen dari total investor dengan nominal pembelian Rp3,1 triliun atau 18,56 persen dari total penjualan.
Sementara itu pembelian SR014 oleh investor generasi Z tercatat dilakukan oleh 331 orang yang merupakan 0,93 persen dari total investor dengan nominal sebesar Rp119,44 miliar atau 0,71 persen dari total penjualan.
Kemudian jika dilihat dari sisi profesi maka investor wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp7,24 triliun atau 43,35 persen dari total penjualan, sedangkan pegawai swasta merupakan investor terbanyak yaitu 12.098 orang atau 33,96 persen.
Baca juga: Citibank terpilih sebagai mitra distribusi sukuk ritel SR014
Untuk partisipasi investor ASN, TNI, dan Polri pada SR014 adalah sebesar Rp641,52 miliar atau 3,84 persen dari total penjualan dengan jumlah investor sebanyak 2.110 orang atau 5,92 persen dari total investor.
Dari segi wilayah, nominal penjualan terbesar terjadi pada provinsi DKI Jakarta yaitu Rp6,14 triliun atau 36,77 persen dari total penjualan dari 11.548 orang atau 32,41 persen dari total investor.
Untuk porsi penjualan SR014 di wilayah Indonesia timur adalah 0,89 persen dari total penjualan dengan porsi investor sebanyak 0,62 persen dari total investor.
“Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan SR012 dan SR013 baik dari sisi nominal penjualan maupun jumlah investor,” tulisnya.
Selanjutnya juga terdapat investor baru SR014 yang berjumlah 11.928 orang atau 33,48 persen dari total investor dengan nominal pembelian sebesar Rp4,28 triliun atau 25,63 persen dari total penjualan.
Investor baru SR014 tersebut paling banyak berasal dari generasi Y atau milenial yaitu 5.293 orang atau 44,37 persen dari total investor baru.
Dengan penerbitan SR014, maka hingga Maret 2021 pemerintah telah menerbitkan sebanyak dua instrumen SBN Ritel yaitu ORI019 dan SR014 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp42,7 triliun.
“Jumlah investor SR014 sebanyak 35.626 orang merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN Ritel setelah SR008 dan SR013,” demikian kutipan dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hasil penjualan SR014 yang mencapai Rp16,7 triliun ini oversubscribed sebesar 1,67 kali dari target penerbitan sebesar Rp10 triliun di tengah kondisi pasar keuangan yang belum stabil.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia targetkan penjualan SR014 sebesar Rp500 miliar
Rata-rata pemesanan SR014 yang memiliki kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel yakni 5,47 persen ini adalah sebesar Rp468,90 juta.
DJPPR mencatatkan investor generasi Y atau milenial yang membeli SR014 adalah sebanyak 12.968 orang atau 36,4 persen dari total investor dengan nominal pembelian Rp3,1 triliun atau 18,56 persen dari total penjualan.
Sementara itu pembelian SR014 oleh investor generasi Z tercatat dilakukan oleh 331 orang yang merupakan 0,93 persen dari total investor dengan nominal sebesar Rp119,44 miliar atau 0,71 persen dari total penjualan.
Kemudian jika dilihat dari sisi profesi maka investor wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp7,24 triliun atau 43,35 persen dari total penjualan, sedangkan pegawai swasta merupakan investor terbanyak yaitu 12.098 orang atau 33,96 persen.
Baca juga: Citibank terpilih sebagai mitra distribusi sukuk ritel SR014
Untuk partisipasi investor ASN, TNI, dan Polri pada SR014 adalah sebesar Rp641,52 miliar atau 3,84 persen dari total penjualan dengan jumlah investor sebanyak 2.110 orang atau 5,92 persen dari total investor.
Dari segi wilayah, nominal penjualan terbesar terjadi pada provinsi DKI Jakarta yaitu Rp6,14 triliun atau 36,77 persen dari total penjualan dari 11.548 orang atau 32,41 persen dari total investor.
Untuk porsi penjualan SR014 di wilayah Indonesia timur adalah 0,89 persen dari total penjualan dengan porsi investor sebanyak 0,62 persen dari total investor.
“Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan SR012 dan SR013 baik dari sisi nominal penjualan maupun jumlah investor,” tulisnya.
Selanjutnya juga terdapat investor baru SR014 yang berjumlah 11.928 orang atau 33,48 persen dari total investor dengan nominal pembelian sebesar Rp4,28 triliun atau 25,63 persen dari total penjualan.
Investor baru SR014 tersebut paling banyak berasal dari generasi Y atau milenial yaitu 5.293 orang atau 44,37 persen dari total investor baru.
Dengan penerbitan SR014, maka hingga Maret 2021 pemerintah telah menerbitkan sebanyak dua instrumen SBN Ritel yaitu ORI019 dan SR014 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp42,7 triliun.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: