London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Senin (22/3/2021), rebound dari penurunan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 0,26 persen atau 17,39 poin, menjadi menetap di 6.726,10 poin.

Indeks acuan FTSE 100 jatuh 1,05 persen atau 70,97 poin menjadi 6.708,71 poin padaJumat (19/3/2021), setelah menguat 0,25 persen atau 17,01 poin menjadi 6.779,68 poin pada Kamis (18/3/2021), dan melemah 0,60 persen atau 40,94 poin menjadi 6.762,67 poin pada Rabu (17/3/2021).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, tercatat hanya 52 saham yang berhasil meraih keuntungan, sementara 47 saham lainnya mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 jatuh 1,05 persen

Scottish Mortgage Investment Trust, sebuah perusahaan reksa dana global Inggris, melambung 4,48 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan ritel multinasional Inggris Kingfisher yang melonjak 3,61 persen, serta perusahaan pengelola portal real estat dan situs web properti terbesar di Inggris Rightmove terangkat 3,38 persen.

Baca juga: Saham Jerman balik menguat, indeks DAX 30 terdongkrak 0,25 persen

Sementara itu, International Consolidated Airlines Group, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga saham sahamnya terpuruk 5,20 persen.

Disusul oleh perusahaan perancang, produsen dan distributor mesin untuk pesawat terbang dan lainnya berbasis di Inggris Rolls-Royce Holdings yang anjlok 4,36 persen, serta perusahaan properti komersial British Land Company merosot 2,28 persen.