Jakarta (ANTARA) - Keberadaan vaksin COVID-19 diharapkan bisa membawa angin segar untuk industri perfilman dan musik di Indonesia yang sejak tahun lalu terdampak pandemi virus corona.

Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Mahendra menyatakan vaksin diharapkan bisa memberi rasa kepercayaan, misalnya untuk mengadakan pertunjukan musik, yang tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Pandemi COVID-19 guncang industri film Indonesia, sebut produser

"Dengan protokol kesehatan, lalu dikemas secara luar jaringan maupun dalam jaringan," kata Mahendra, saat acara virtual Samsung Galaxy Movie 2021, Senin.

Beberapa waktu lalu, pelaku industri kreatif, termasuk film dan musik, mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, agar pemerintah memberikan dukungan bagi industri kreatif yang terdampak pandemi.

Pada Jumat (19/3) lalu, perwakilan pelaku industri film bertemu dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi membahas usulan stimulus untuk industri film.

Mahendra berharap usulan stimulus tersebut bisa segera disetujui.

"Kita doakan stimulus disetujui presiden supaya industri film bisa bangkit lagi," kata Mahendra.

Baca juga: Perencanaan jadi kunci produksi film di tengah pandemi

Berkaitan dengan upaya untuk membantu industri film, Mahendra mengatakan berencana untuk memfasilitasi film-film yang masuk ke bioskop dan kampanye menonton film di bioskop yang aman dengan protokol kesehatan.

Pemerintah sedang mengkaji bantuan untuk pembelian tiket film di bioskop.

Tahun lalu, upaya pemerintah untuk membantu industri perfilman adalah menayangkan sekitar 100 film dalam program Belajar Dari Rumah.

Kemendikbud juga mendukung kompetisi film pendek yang diadakan di masa pandemi ini, yang menurut Mahendra bisa membuka kesempatan bagi sineas muda untuk berkembang sekaligus memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia.

Tahun lalu, ketika kegiatan banyak yang harus dilakukan dari rumah, sejumlah film pendek buatan lokal viral.

Menurut Mahendra, film pendek merupakan salah satu medium yang penting dalam menggali kearifan lokal, didukung dengan berbagai teknologi yang mudah dijangkau seperti ponsel pintar.


Baca juga: Pembuat film kembali bekerja di Selandia Baru setelah virus corona

Baca juga: Denny JA luncurkan delapan serial film era virus corona