Jakarta (ANTARA) - Sebagian besar orang Jepang setuju dengan keputusan melarang penonton dari luar negeri untuk menyaksikan Olimpiade Tokyo, berdasarkan survei yang dirilis, Senin.

Penyelenggara pada Sabtu (20/3) mengambil keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya, melarang penggemar olahraga dari luar negeri untuk datang ke Olimpiade, yang telah satu tahun ditunda karena pandemi COVID-19.

Penyelenggara menyebut langkah itu mengecewakan tetapi "tidak dapat dihindari" karena kekhawatiran keamanan selama pandemi.

Baca juga: IOC hormati keputusan Jepang larang warga asing saksikan Olimpiade

Survei yang dilakukan oleh harian Asahi Shimbun, dikutip dari AFP, menunjukkan bahwa 85 persen responden berpikir penonton dari luar negeri harus dilarang untuk menghadiri acara olahraga tersebut, sementara hanya 11 persen yang mengatakan mereka harus diizinkan hadir.

Survei, yang mendapat tanggapan dari 1.564 orang pada Sabtu dan Minggu, itu menemukan bahwa kurang dari sepertiga responden atau 27 persen berpendapat bahwa Olimpiade harus diadakan pada musim panas tahun ini.

Sementara, mayoritas mengatakan bahwa acara tersebut harus ditunda lagi (36 persen) atau dibatalkan (33 persen).

Baca juga: Penduduk luar negeri dilarang nonton Olimpiade Tokyo di Jepang

Penyelenggara Olimpiade bersikeras bahwa penundaan tidak mungkin lagi dilakukan.

Terlepas dari hal itu, angka survei tersebut menunjukkan dukungan untuk Olimpiade yang perlahan-lahan tumbuh di Jepang. Survei serupa pada Januari menunjukkan hanya 11 persen yang berpendapat Olimpiade harus dilanjutkan musim panas ini. Angka tersebut kemudian naik menjadi 21 persen pada Februari.

Jajak pendapat lainnya yang dilakukan oleh Kantor Berita Kyodo akhir pekan lalu menunjukkan bahwa 23,2 persen responden berpikir Olimpiade harus berjalan sesuai jadwal, sementara 39,8 persen berpendapat Olimpiade harus dibatalkan.

Baca juga: Rusia tidak wajibkan atlet ikut vaksinasi
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade pertimbangkan tes COVID-19 harian untuk atlet
Baca juga: Penonton kirab obor Olimpiade wajib ikuti protokol kesehatan