Berkah Beton tanda tangani pengadaan batu dan pasir Rp416 miliar
20 Maret 2021 18:43 WIB
Penandatanganan pengadaan batu dan pasir PT Berkah Beton Sadaya Tbk dengan rekanan senilai total Rp416 miliar. ANTARA/HO-PT Berkah Beton Sadaya Tbk.
Jakarta (ANTARA) - PT Berkah Beton Sadaya Tbk (kode bursa BEBS) menandatangani kontrak pengadaan batu dan pasir melalui dua rekanan PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS) dengan total nilai Rp416 miliar.
"Kerja sama ini dalam rangka mengamankan sumber cadangan material demi memenuhi banyaknya kontrak kerja yang harus dilaksanakan BEBS. Hal strategis lain, kontrak ini menjadikan stok kami melimpah sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk terhambat berproduksi," kata Direktur Utama Berkah Beton Sedaya Hasan Muldhani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor industri, konstruksi, perdagangan besar, dan penggalian, kontrak ini dapat mengamankan cadangan material demi memenuhi berbagai proyek yang akan dilaksanakan BEBS ke depan.
Baca juga: Produsen beton BEBS resmi melantai di bursa
Penandatanganan kontrak pertama dengan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk mensuplai pasir cor sebanyak 1,8 juta meter kubik senilai Rp306 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Sementara, penandatanganan kontrak kedua dengan PT Rimba Jaya Semesta menyangkut suplai batu split sebesar satu juta meter kubik senilai Rp110 miliar untuk kurun waktu yang sama.
Hasan mengungkapkan selain mengamankan suplai bahan baku, BEBS juga meningkatkan kualitas dan kapasitas fasilitas produksi. Dari segi sumber daya manusia (SDM), BEBS mencanangkan program untuk upgrading progresivitas tim produksi, manajemen, hingga pemasaran.
BEBS adalah pemain utama bisnis infrastruktur, penggalian, dan perdagangan besar yang berdiri pada Januari 2019 dengan alamat kantor pusat di Subang, Jawa Barat.
Pada 25 Februari 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan keputusan terkait penetapan efek syariah nomor KEP-08/D.04/2021 dengan kode saham BEBS.
BEBS merupakan perusahaan industri pendukung infrastruktur terintegrasi. Untuk mewujudkan visi tersebut, perusahaan terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan mutu dengan terus membina dan membangun SDM yang kompeten dan ahli di bidangnya.
Didukung tim manajemen yang solid dan personel yang berkualitas, BEBS percaya diri untuk menghadapi tantangan dan dinamika bisnis di masa depan. BEBS akan terus berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan skala nasional maupun global.
"Sejalan dengan berkembangnya produk dan mutu, perusahaan terus berusaha meningkatkan kualitas SDM yang kompeten dan ahli di bidangnya. Dengan SDM yang kompeten dan ahli, kami akan terus berkontribusi dan berperan aktif dalam berbagai pembangunan, proyek swasta maupun pemerintah," tambah Hasan.
Baca juga: Menteri PUPR ingin persiapan proyek infrastruktur tuntas 2024
Baca juga: Jasa Marga lanjutkan konstruksi jembatan proyek Japek II Selatan
"Kerja sama ini dalam rangka mengamankan sumber cadangan material demi memenuhi banyaknya kontrak kerja yang harus dilaksanakan BEBS. Hal strategis lain, kontrak ini menjadikan stok kami melimpah sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk terhambat berproduksi," kata Direktur Utama Berkah Beton Sedaya Hasan Muldhani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor industri, konstruksi, perdagangan besar, dan penggalian, kontrak ini dapat mengamankan cadangan material demi memenuhi berbagai proyek yang akan dilaksanakan BEBS ke depan.
Baca juga: Produsen beton BEBS resmi melantai di bursa
Penandatanganan kontrak pertama dengan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk mensuplai pasir cor sebanyak 1,8 juta meter kubik senilai Rp306 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Sementara, penandatanganan kontrak kedua dengan PT Rimba Jaya Semesta menyangkut suplai batu split sebesar satu juta meter kubik senilai Rp110 miliar untuk kurun waktu yang sama.
Hasan mengungkapkan selain mengamankan suplai bahan baku, BEBS juga meningkatkan kualitas dan kapasitas fasilitas produksi. Dari segi sumber daya manusia (SDM), BEBS mencanangkan program untuk upgrading progresivitas tim produksi, manajemen, hingga pemasaran.
BEBS adalah pemain utama bisnis infrastruktur, penggalian, dan perdagangan besar yang berdiri pada Januari 2019 dengan alamat kantor pusat di Subang, Jawa Barat.
Pada 25 Februari 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan keputusan terkait penetapan efek syariah nomor KEP-08/D.04/2021 dengan kode saham BEBS.
BEBS merupakan perusahaan industri pendukung infrastruktur terintegrasi. Untuk mewujudkan visi tersebut, perusahaan terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan mutu dengan terus membina dan membangun SDM yang kompeten dan ahli di bidangnya.
Didukung tim manajemen yang solid dan personel yang berkualitas, BEBS percaya diri untuk menghadapi tantangan dan dinamika bisnis di masa depan. BEBS akan terus berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan skala nasional maupun global.
"Sejalan dengan berkembangnya produk dan mutu, perusahaan terus berusaha meningkatkan kualitas SDM yang kompeten dan ahli di bidangnya. Dengan SDM yang kompeten dan ahli, kami akan terus berkontribusi dan berperan aktif dalam berbagai pembangunan, proyek swasta maupun pemerintah," tambah Hasan.
Baca juga: Menteri PUPR ingin persiapan proyek infrastruktur tuntas 2024
Baca juga: Jasa Marga lanjutkan konstruksi jembatan proyek Japek II Selatan
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: