Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA memperluas pasar ekspor.

"Harapannya, PT INKA terus melakukan inovasi. Tak hanya inovasi produk, tapi juga inovasi bisnis dengan melakukan investasi atau akuisisi di luar negeri. Industri transportasi merupakan industri strategis jadi pasar dan peluang bisnisnya sangat besar," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Erick Thohir terus mendorong agar BUMN meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Hal itu tak hanya memperkuat komitmen dan tujuan BUMN Go Global yang sudah dicanangkan Kementerian BUMN, namun juga menangkap peluang yang lebih besar atas jasa dan produk BUMN di pasar global.

"Saya bangga PT INKA telah menjadi salah satu lokomotif dalam memperkuat tujuan dari BUMN Go Global. Dengan produk yang sudah digunakan di Asia, Afrika, dan Australia, menandakan produk nasional kita diakui dan mampu terserap pasar global. Apalagi jika PT INKA bisa bekerjasama dengan BUMN di pasar global," kata Menteri BUMN.

Menurut Erick, hal tersebut akan menyatukan kekuatan BUMN di luar negeri, sekaligus menciptakan efisiensi operasional.

Dalam dua tahun terakhir, PT INKA telah mampu mengekspor beragam jenis produk, seperti lokomotif, kereta penumpang, kereta rel listrik, kereta penggerak, gerbong barang, light rail transit, hingga trem bertenaga baterai yang sudah diuji coba sebagai moda alternatif mengatasi kemacetan di perkotaan.

Menurut Dirut PT INKA Budi Noviantoro, pihaknya juga sudah memproduksi kereta rumah sakit yang bisa digunakan di masa pandemi COVID-19 atau di daerah bencana yang sulit ditembus moda transportasi lain.

Saat ini, PT INKA bersama LEN Industri (Persero) dan Wijaya Karya (Persero) Tbk sudah membangun Indonesia Railway Development Incorporated for Afrika di Kinshaha, Kongo dan Indonesia Railway Development Consortium bersama KAI (Persero), LEN, dan Waskita Karya (Persero).

Baca juga: Pemkot Madiun-INKA operasikan kereta medis untuk isolasi COVID-19
Baca juga: Kemenperin: Indonesia siap produksi bus listrik 1.200 per tahun
Baca juga: Ekspor kereta buatan PT INKA ke Filipina meningkat meski pandemi