"Itu tadi dibawa dari rumahnya," katanya.
Agus menyebut penangkapan terhadap T terjadi pada Jumat pagi. Saat itu, Agus sedang berjalan kaki dari masjid menuju ke rumahnya.
Ia melihat seorang pria keluar dari dalam mobil yang parkir tak jauh dari rumah T. Tiba-tiba mobil tersebut langsung mengejar T yang saat itu melintas di samping Agus, dengan mengendarai sepeda motor bersama dengan anaknya.
"Tiba-tiba muncul lagi orang dari gang sebelah. Ada juga mobil yang standby," kata.
Agus melihat T sempat melakukan perlawanan hingga terjatuh.
"Saya refleks langsung saya datangi, saya kira debt collector. Tiba-tiba ada yang keluar dari mobil dan bilang kalau mereka dari Polda Sumut," katanya lagi.
Agus mengaku bahwa dirinya juga diminta sebagai saksi atas penangkapan tersebut. Namun, ia menolak.
"Saya enggak mau, saya was-was," katanya pula.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap delapan orang terduga teroris di dua kota di Sumut, yaitu Kota Tanjung Balai dan Kota Medan pada Jumat.
Baca juga: Terduga teroris di Sumut pedagang keripik dan dikenal ramah
Baca juga: Densus 88 tangkap 8 terduga teroris di Sumut