Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat pagi, setelah meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi yang menenggelamkan saham-saham di Wall Street semalam.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan ASX 200 terpangkas 47,10 poin atau 0,70 persen menjadi 6.698,80 poin, sedangkan indeks All Ordinaries berkurang 45,50 poin atau 0,67 persen menjadi 6.700,40 poin.
Saham-saham AS jatuh pada Kamis (18/3/2021) dengan Dow Jones turun 0,50 persen, S&P 500 turun 1,50 persen dan Nasdaq anjlok 3,00 persen.
"Pasar terus mencerna sikap akomodatif Federal Reserve AS, dan tampaknya menyimpulkan bahwa keringanan inflasi tahun ini berarti kebijakan moneter yang lebih ketat," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.
Baca juga: Saham di Australia dibuka naik sedikit, meski Wall Street reli
"Kombinasi dari sentimen yang lebih lemah dan meningkatnya kekhawatiran bahwa penguncian baru di Eropa akan membebani permintaan, membuat pasar minyak terpukul."
Di bursa lokal, sektor energi memimpin kejatuhan pasar, yang turun 2,74 persen. Teknologi dan material informasi juga merugi lebih dari 1,50 persen.
Di sektor keuangan, bank-bank besar beragam dengan Commonwealth Bank turun 0,32 persen, National Australia Bank naik 0,04 persen, Westpac Bank turun 0,08 persen dan ANZ tidak berubah.
Baca juga: Pasar saham Australia turun tertekan energi dan pertambangan
Saham-saham pertambangan merosot dengan BHP turun 1,71 persen, Rio Tinto turun 0,92 persen, Fortescue Metals turun 0,57 persen, dan penambang emas Newcrest turun 0,80 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas anjlok dengan Oil Search turun 2,90 persen, Santos turun 2,87 persen dan Woodside Petroleum turun 3,17 persen.
Supermarket terbesar Australia tergelincir dengan Coles turun 0,32 persen dan Woolworths turun 0,41 persen.
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,16 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas tidak berubah dan perusahaan biomedis CSL merosot 1,12 persen.
Pasar saham Australia dibuka merosot dengan kerugian meluas
19 Maret 2021 08:24 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pegawai sedang memperhatikan monitor bursa saham Australia (ASX). ANTARA/REUTERS/David Gray/am.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: