Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan kesiapannya untuk mendukung Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mempercepat penyediaan hunian layak huni bagi sekitar 9,1 juta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia yang di antaranya memiliki penghasilan di bawah Rp4 juta.

“BTN sudah dipastikan siap untuk mendukung program Tapera tersebut. Dengan infrastruktur, jaringan ke mitra pengembang, dan pengalaman BTN dalam pembiayaan perumahan khususnya untuk subsidi bagi MBR, sampai dengan saat ini Bank BTN berkomitmen penuh mendukung program rumah nasional," ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmarhargyo dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Haru mengatakan kelompok MBR dengan penghasilan di bawah Rp4 juta tersebut mendominasi porsi backlog akibat meningkatnya jumlah permintaan atas rumah dari para wong cilik tersebut setiap tahun.

Sementara kapasitas penyediaan perumahan untuk segmen MBR belum dapat memenuhi kebutuhan mereka. Adapun, saat ini Tapera tengah menyiapkan penyusunan skema pembiayaan perumahan bagi MBR.

Sasaran program Tapera tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan MBR termasuk yang berpenghasilan di bawah Rp4 juta.

Hingga saat ini, Bank BTN pun tengah menggodok skema kredit pemilikan rumah (KPR) untuk mendukung program Tapera.

“Target kami adalah dapat memberikan hunian yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan Program Satu Juta Rumah milik pemerintah,” kata Haru.

Bank BTN terus melakukan berbagai inovasi di segmen KPR Subsidi yang menyasar MBR. Bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut memiliki produk KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dengan bantuan uang muka hingga Rp40 juta.

Kemudian, Bank BTN juga menawarkan produk KPR Subsidi dengan bunga 5 persen fix rate atau tetap hingga 20 tahun. Perseroan juga memiliki produk KPR BTN Mikro yang menyasar para pekerja informal mulai dari tukang bakso, tukang cukur rambut, hingga tukang ojek online dan para pekerja lain yang memiliki penghasilan tidak tetap.

Dengan berbagai inovasi tersebut, sampai dengan Februari 2021, emiten bersandi saham BBTN ini tercatat telah menyalurkan KPR Subsidi sekitar Rp107,93 triliun untuk 1,3 juta debitur.

Baca juga: RUPST tunjuk Haru Koesmahargyo jadi Direktur Utama BTN

Baca juga: BTN: Ekspansi perumahan dongkrak 174 sektor lain total Rp48,8 triliun

Baca juga: BTN sebut penyaluran KPR subsidi "tidak ada matinya" selama pandemi