Kemendag dukung implementasi Batam Logistic Ecosystem
18 Maret 2021 20:25 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, menekan tombol sebagai simbol dimulainya penataan sistem logistik Batam melalui Batam Logistic Ecosystem (BLE) di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (18/3/2021). ANTARA/HO-Biro Humas Kemendag
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mendukung penataan sistem logistik Batam melalui Batam Logistic Ecosystem (BLE), yang mampu menciptakan efisiensi kegiatan perdagangan lewat integrasi perizinan dan layanan logistik.
“Kemendag mendukung implementasi Batam Logistic Ecosystem untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perdagangan yang berkaitan dengan Batam. BLE dapat memangkas biaya dan waktu logistik Batam melalui layanan yang terintegrasi,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam peluncuran Batam Logistic Ecosystem di Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD., Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.
BLE berfokus pada integrasi sistem untuk mempertemukan layanan-layanan logistik Batam seperti izin usaha dan izin konsumsi, layanan ship-to-ship (STS) dan floating storage unit (FSU), serta penerapan autogate system.
Selain itu, BLE juga meliputi layanan logistik seperti pemesanan trucking, kapal, gudang, serta pembayaran.
BLE adalah bagian dari upaya pengaturan tata kelola logistik nasional di bawah payung National Logistic Ecosystem sekaligus upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19.
Menko Luhut menyampaikan, efisiensi logistik dibutuhkan agar Indonesia dapat terus bersaing dengan negara lain. Hal ini juga akan bermanfaat dalam menjamin kepastian berusaha di Indonesia dan menambah penerimaan negara.
Dalam kunjungan di Batam itu, Mendag Lutfi juga mendampingi Menko Luhut meninjau lokasi pengelolaan limbah Slop and Sludge Treatment Center (BSSTEC) di Barelang, dan lokasi rencana pembangunan Jembatan Batam–Bintan.
Baca juga: Pemerintah luncurkan Batam Logistics Ecosystem, dongkrak daya saing
Baca juga: Sri Mulyani paparkan tujuan implementasi Batam Logistic Ecosystem
“Kemendag mendukung implementasi Batam Logistic Ecosystem untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perdagangan yang berkaitan dengan Batam. BLE dapat memangkas biaya dan waktu logistik Batam melalui layanan yang terintegrasi,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam peluncuran Batam Logistic Ecosystem di Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD., Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.
BLE berfokus pada integrasi sistem untuk mempertemukan layanan-layanan logistik Batam seperti izin usaha dan izin konsumsi, layanan ship-to-ship (STS) dan floating storage unit (FSU), serta penerapan autogate system.
Selain itu, BLE juga meliputi layanan logistik seperti pemesanan trucking, kapal, gudang, serta pembayaran.
BLE adalah bagian dari upaya pengaturan tata kelola logistik nasional di bawah payung National Logistic Ecosystem sekaligus upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19.
Menko Luhut menyampaikan, efisiensi logistik dibutuhkan agar Indonesia dapat terus bersaing dengan negara lain. Hal ini juga akan bermanfaat dalam menjamin kepastian berusaha di Indonesia dan menambah penerimaan negara.
Dalam kunjungan di Batam itu, Mendag Lutfi juga mendampingi Menko Luhut meninjau lokasi pengelolaan limbah Slop and Sludge Treatment Center (BSSTEC) di Barelang, dan lokasi rencana pembangunan Jembatan Batam–Bintan.
Baca juga: Pemerintah luncurkan Batam Logistics Ecosystem, dongkrak daya saing
Baca juga: Sri Mulyani paparkan tujuan implementasi Batam Logistic Ecosystem
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: