Jakarta (ANTARA) - BUMN Holding Penjaminan dan Perasuransian serta investasi, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG) melantik 100 orang agen perubahan dari setiap anak perusahaan sebagai koordinator dalam implementasi dan internalisasi tata nilai AKHLAK.

Tata nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) adalah pedoman perilaku dan kode etik bagi insan BUMN dan termasuk di lingkungan IFG yang beranggotakan 9 perusahaan supaya memiliki daya saing kuat dalam menghadapi dinamika perkembangan industri.

“Upaya belajar dan mendewasakan diri terus dilakukan, agar perilaku insan BUMN khususnya di lingkungan IFG bersama perusahaan-perusahaan anggota bisa sejalan dengan nilai AKHLAK,” kata Direktur Utama IFG, Robertus Billitea, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

IFG ditetapkan sebagai koordinator implementasi dan internalisasi tata nilai (core values) AKHLAK yang ditetapkan Kementerian BUMN pada Juli 2020.

Pada 2021, IFG sebagai koordinator implementasi dan internalisasi nilai utama AKHLAK telah melakukan survey maturity level yang dibantu oleh konsultan pendamping untuk melihat tingkat pemahaman setiap karyawan terkait bagaimana nilai AKHLAK hidup dalam keseharian pekerjaan.

Dari hasil survei tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa diperlukan tokoh penggerak serta langkah akselerasi agar tata nilai AKHLAK dapat diselaraskan ke dalam kesisteman korporasi. Maka dilakukan sistem seleksi untuk mencari para tokoh penggerak dimaksud di masing-masing 10 anggota holding IFG.

Dari hasil seleksi kemudian terpilih 100 karyawan yang masuk dalam kriteria “most influential person” yang diharapkan mampu menggerakkan karyawan lainnya untuk menunjukkan perilaku AKHLAK dalam kesehariannya.

”Di tangan 100 agen perubahan ini dipercaya bahwa proses akselerasi implementasi budaya dapat terjadi. 100 karyawan dengan kapabilitas yang dimiliki diharapkan menjadi 100 most influential person yang menggerakkan karyawan untuk menunjukkan perilaku AKHLAK dalam kesehariannya,” ungkapnya.

Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah mengatakan bahwa tata nilai AKHLAK merupakan budaya perusahaan positif yang harus ada dan merupakan hal penting.

Perekrutan 100 agen perubahan ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab seluruh pimpinan untuk menciptakan budaya kerja yang semakin positif. ”Generasi saat ini punya tanggung jawab untuk menciptakan para calon pemimpin yang lebih baik pada masa mendatang,” ujar Rizal.

Terdapat sejumlah parameter penilaian bagi para agen budaya tersebut mulai dari perekrutan sampai dengan tahap evaluasi.

”Tugas mulia ini juga tentu saja akan berdampak kepada perkembangan karir. Jalanilah amanah ini dengan ketulusan, militan, dan tangguh,” katanya.

Penerapan tata nilai AKHLAK sejalan dengan lima program prioritas tahun 2019 – 2024 yang disampaikan Presiden Joko Widodo dengan salah satunya supaya terus memperhatikan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju era teknologi dan informasi.

Baca juga: Erick luncurkan buku "Akhlak untuk Negeri"

Baca juga: Erick berharap AKHLAK jadi fondasi optimalkan bonus demografi

Baca juga: Pupuk Indonesia Grup nyatakan komitmen jalankan nilai AKHLAK

Baca juga: ANTARA luncurkan AKHLAK sebagai nilai utama budaya perusahaan

Baca juga: Kementerian BUMN gandeng PBNU terapkan Akhlak untuk tingkatkan kinerja