Bendungan di Cianjur jebol, rumah dan sawah warga terdampak
18 Maret 2021 18:41 WIB
Bendungan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro milik PT Budi Bhakti di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, jebol dan berdampak pada rumah dan sawah warga. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Bendungan yang dibangun untuk pembangkit listrik tenaga mikro-hidro di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jebol dan berdampak pada rumah dan sawah warga menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Dua rumah warga rusak berat dan delapan hektare kebun serta sawah milik warga gagal panen karena sebagian besar tanaman padi dan sayuran terbawa air bah," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan di Cianjur, Kamis.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," ia menambahkan.
BPBD hingga saat ini masih mendata dampak jebolnya bendungan yang rencananya digunakan untuk menyuplai listrik ke bagian utara Cianjur dan Bogor tersebut.
"Petugas masih melakukan pendataan, namun untuk sementara baru dua rumah yang dilaporkan rusak berat," kata Irfan.
Kepala Desa Cibanteng Muryani mengatakan bahwa bendungan yang dibangun tahun 2018 dan sedang diuji coba itu bagian dindingnya jebol setelah petugas mengisi air untuk mengecek kekuatan bendungan.
"Selang satu hari pengisian air, tiba-tiba salah satu tembok jebol dan langsung menghantam dua rumah warga dan delapan hektare area pertanian yang sebagian besar siap panen beberapa pekan ke depan," katanya.
Muryani mengatakan bahwa pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan perusahaan pemilik bendungan. Menurut dia, perusahaan sepakat untuk mengganti kerugian warga akibat kerusakan bendungan tersebut.
"Perusahaan dengan warga sudah sepakat untuk mengganti semua kerusakan, disaksikan aparat desa dan kecamatan," katanya.
Baca juga:
Bendungan Puklade jebol, 40 KK di Kabupaten Kupang-NTT terdampak banjir
Bendungan Mowewe II jebol, puluhan rumah warga terendam
"Dua rumah warga rusak berat dan delapan hektare kebun serta sawah milik warga gagal panen karena sebagian besar tanaman padi dan sayuran terbawa air bah," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan di Cianjur, Kamis.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," ia menambahkan.
BPBD hingga saat ini masih mendata dampak jebolnya bendungan yang rencananya digunakan untuk menyuplai listrik ke bagian utara Cianjur dan Bogor tersebut.
"Petugas masih melakukan pendataan, namun untuk sementara baru dua rumah yang dilaporkan rusak berat," kata Irfan.
Kepala Desa Cibanteng Muryani mengatakan bahwa bendungan yang dibangun tahun 2018 dan sedang diuji coba itu bagian dindingnya jebol setelah petugas mengisi air untuk mengecek kekuatan bendungan.
"Selang satu hari pengisian air, tiba-tiba salah satu tembok jebol dan langsung menghantam dua rumah warga dan delapan hektare area pertanian yang sebagian besar siap panen beberapa pekan ke depan," katanya.
Muryani mengatakan bahwa pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan perusahaan pemilik bendungan. Menurut dia, perusahaan sepakat untuk mengganti kerugian warga akibat kerusakan bendungan tersebut.
"Perusahaan dengan warga sudah sepakat untuk mengganti semua kerusakan, disaksikan aparat desa dan kecamatan," katanya.
Baca juga:
Bendungan Puklade jebol, 40 KK di Kabupaten Kupang-NTT terdampak banjir
Bendungan Mowewe II jebol, puluhan rumah warga terendam
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: