Makassar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis, yang penyelesaiannya memerlukan anggaran sekitar Rp800 miliar.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gendang Toraja dan penandatanganan prasasti. Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Di awal sambutannya, Presiden menyatakan terus mendorong penyelesaian pembangunan bandara itu.

Baca juga: Sambut Presiden, Plt Gubernur Sulsel kenakan batik lontara

Iapun menyampaikan rasa syukurnya karena bandara ini juga telah beroperasi dengan baik melayani penerbangan pesawat dan penumpang.

"Hampir setiap enam bulan selalu saya tanyakan kepada Menteri Perhubungan, kapan airport di Tana Toraja bisa selesai? Dan akhirnya hari ini bisa kita resmikan dan sudah beroperasi. Kita patut bersyukur Alhamdulillah," kata Jokowi.

Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi massal di Tana Toraja

Baca juga: Presiden sebut Bandara Toraja dan Pantar NTT dapat tumbuhkan ekonomi


Ia menjelaskan penambahan landas pacu hingga mencapai sepanjang 2.000 meter harus memotong tiga bukit. Dan tanah yang harus dipindahkan dari bukit tersebut sekira 6 juta meter kubik.

Dengan hadirnya bandara ini akan memudahkan mobilitas orang dan barang. Jika sebelumnya menempuh darat ke ibu kota provinsi di Makassar membutuhkan waktu 9-10 jam lewat darat, maka dengan jalur udara hanya sekitar 50 menit.

"Kita tahu, biasanya masyarakat sini lewat darat ke Makassar itu butuh waktu sembilan jam. Sekarang saya coba dengan ATR 50 menit, artinya apa, mobilitas orang, mobilitas barang itu akan bertambah cepat," kata Jokowi.

Baca juga: Presiden bersyukur akhirnya Bandara Toraja rampung dan diresmikan

Baca juga: Presiden sebut pembangunan Bandara Tana Toraja selesai 2019