Presiden Brazil tolak jarak sosial meski ada rekor kasus COVID 90 ribu
18 Maret 2021 12:09 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro membuat tanda hati saat bertemu pendukungnya disela upacara penurunan bendera malam itu, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Istana Alvorada, Brasilia, Brasil, Jumat (24/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado/hp/djo
Brasilia (ANTARA) - Presiden sayap kanan Brazil Jair Bolsonaro pada Rabu (17/3) mengaku senang bahwa para pendukungnya menggelar aksi menentang jarak anti-sosial, di hari yang sama ketika negara tersebut melaporkan lebih dari 90.000 kasus baru COVID-19 untuk pertama kalinya.
Angka rekor itu muncul sehari setelah Brazil menggunggah rekor kematian COVID-19, dengan lebih dari 2.800 sehari.
"Secara logis, saya senang," ucap Bolsonaro mengenai aksi tersebut melalui pernyataan di media sosial. "Mereka menunjukkan bahwa orang-orang masih hidup ... kami ingin kebebasan kami, kami ingin dunia menghormati konstitusi kami."
Dalam beberapa hari belakangan, Bolsonaro mencalonkan dokter spesialis jantung untuk menjadi menteri kesehatan keempat Brazil selama pandemi. Perubahan, yang menggantikan jenderal militer aktif, terjadi ketika para ahli di seluruh dunia mengkritik penyebaran virus di Brazil dan saat Bolsonaro meremehkan tingkat keparahan pandemi.
Brazil kini mencatat 11.693.838 kasus COVID-19. Kematian pada Rabu bertambah 2.648, rekor kedua setelah rekor sehari sebelumnya pada Selasa, dan kini totalnya mencapai 284.775 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bolsonaro, yang tak mau divaksin COVID, berjanji memvaksin warganya
Baca juga: Produsen Brazil akan pasok 30 juta alat suntik untuk vaksinasi COVID
Baca juga: Sao Paulo umumkan langkah pengetatan hambat penyebaran COVID-19
Angka rekor itu muncul sehari setelah Brazil menggunggah rekor kematian COVID-19, dengan lebih dari 2.800 sehari.
"Secara logis, saya senang," ucap Bolsonaro mengenai aksi tersebut melalui pernyataan di media sosial. "Mereka menunjukkan bahwa orang-orang masih hidup ... kami ingin kebebasan kami, kami ingin dunia menghormati konstitusi kami."
Dalam beberapa hari belakangan, Bolsonaro mencalonkan dokter spesialis jantung untuk menjadi menteri kesehatan keempat Brazil selama pandemi. Perubahan, yang menggantikan jenderal militer aktif, terjadi ketika para ahli di seluruh dunia mengkritik penyebaran virus di Brazil dan saat Bolsonaro meremehkan tingkat keparahan pandemi.
Brazil kini mencatat 11.693.838 kasus COVID-19. Kematian pada Rabu bertambah 2.648, rekor kedua setelah rekor sehari sebelumnya pada Selasa, dan kini totalnya mencapai 284.775 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bolsonaro, yang tak mau divaksin COVID, berjanji memvaksin warganya
Baca juga: Produsen Brazil akan pasok 30 juta alat suntik untuk vaksinasi COVID
Baca juga: Sao Paulo umumkan langkah pengetatan hambat penyebaran COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: