London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (17/3/2021), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,60 persen atau 40,94 poin, menjadi menetap di 6.762,67 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,80 persen atau 53,91 poin menjadi 6.803,61 poin pada Selasa (16/3/2021), setelah merosot 0,17 persen atau 11,77 poin menjadi 6.749,70 poin pada Senin (15/3/2021), dan naik dua hari sebelumnya masing-masing 0,36 persen dan 0,17 persen.
Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, tercatat hanya 23 saham yang berhasil meraih keuntungan, sementara 76 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Baca juga: Data PDB menyusut, pasar saham Inggris dibuka turun 0,4 persen
Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat, indeks FTSE 100 bangkit 0,17 persen
Ocado Group, perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,84 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan investasi internasional M&G yang anjlok 4,08 persen, serta perusahaan pertambangan terdiversifikasi secara global Anglo American merosot 3,94 persen.
Sementara itu BT Group, perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris, melonjak 6,49 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan multinasional Inggris yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan mesin untuk pesawat terbang dan lainnya, Rolls-Royce Holdings, yang terangkat 3,54 persen; serta perusahaan asuransi, inspeksi, pengujian produk, dan sertifikasi multinasional Intertek Group naik 2,41 persen.
Baca juga: Saham Inggris setop kenaikan, indeks FTSE 100 turun 0,17 persen
Baca juga: Saham Inggris kembali menguat, Indeks FTSE 100 terkerek 0,36 persen
Saham Inggris balik melemah, indeks FTSE 100 menyusut 0,60 persen
18 Maret 2021 04:35 WIB
Seorang warga Inggris melintas di pintu masuk Bursa Efek London di London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Peter Nicholls/am.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: