Kota Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kota Mojokerto menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas mewujudkan wisata bahari Majapahit yang merupakan ikon wisata baru di Kota Mojokerto.

Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal di Kota Mojokerto, Rabu, menjelaskan program wisata yang didukung Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur tersebut mulai dikerjakan tahun ini.

"Sungai ini, direncanakan akan dipakai untuk tempat wisata," katanya di sela kegiatan bersih-bersih sungai dalam rangka Hari Air Sedunia, Rabu.

Ia mengatakan, pemanfaatan sungai tersebut sepanjang tidak menyalahi peraturan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan tentang pengelolaan sempadan tidak ada masalah.

"Untuk itu, saat ini kami dari BBWS Brantas sedang mempelajari grand design dari Pemerintah Kota Mojokerto untuk dikaji lebih lanjut. Jika memenuhi, kami akan memberikan rekomendasi kepada menteri agar dikeluarkan izinnya. Sehingga pelaksanaan pembangunan, wisata bahari dapat dikerjakan," kata Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, menyambut baik sinergitas dari BBWS Brantas dalam pembangunan Wisata Bahari Majapahit.

Ia menuturkan bahwa Kota Mojokerto sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh aliran sungai. Dan, selama ini pemerintah daerah telah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan.

Terutama, kata dia, bagi warga yang sungainya akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Seperti di Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Blooto dan Kelurahan Mentikan.

"Mengingat Kota Mojokerto ini, dikelilingi oleh berbagai macam aliran sungai, kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan sungai. Terlebih, sungai yang akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata," katanya.

Saat ini, sudah ada dua kelurahan yang telah melakukan inovasi berupa wisata tanam jeruk di samping aliran sungai. Wisata tanam jeruk ini, merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Dukungan dari masyarakat seperti ini, akan terus dikuatkan, kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk syukur atas melimpahnya air di Kota Mojokerto, pemerintah daerah telah membuat kegiatan khusus bertajuk Mojotirto Festival. Kegiatan rutin ini dilakukan setiap Peringatan Hari Air yang jatuh pada 22 Maret setiap tahunnya.

"Momentum ini mrupakan bentuk syukur kami atas melimpahnya air yang ada di Kota Mojokerto. Air yang terus melimpah dan tidak pernah surut. Ini juga, merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai selama ini," kata wali kota perempuan pertama di Mojokerto.

Baca juga: Pemkab Mojokerto dorong pengembangan potensi wisata Trowulan

Baca juga: Kemenpar: Sukabumi dan Mojokerto punya potensi besar jadi desa wisata