Banjir akibat luapan Kali Lamong di Gresik mulai surut
17 Maret 2021 19:44 WIB
Warga menjemur tempat tidur yang terkena air banjir di Dusun Gorekan Kidul dan Dusun Gorekan Lor, Kedamean, Gresik, Rabu (17/3). ANTARA/HO-Polres Gresik/AM.
Gresik, Jatim (ANTARA) - Banjir akibat luapan Kali Lamong yang terjadi di beberapa desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur mulai surut, sehingga beberapa warga mulai melakukan kegiatan menjemur perabot rumah tangga yang basah akibat terkena air banjir.
Wakapolsek Kedamean, Iptu Anas Tohari di Gresik, Rabu mengaku beberapa anggota kepolisian juga melakukan pengecekan ke beberapa titik banjir, seperti di Dusun Gorekan Kidul dan Dusun Gorekan Lor, Kedamean.
"Kami mendatangi pemukiman warga Dusun Gorekan Kidul dan Dusun Gorekan Lor Desa Cermen. Dan berdasarkan pantauan kami di lapangan, genangan di pemukiman warga yang berada di pinggir sungai anak Kali Lamong sekarang sudah surut," tuturnya.
Ia menjelaskan, hampir seluruhnya rumah warga yang berada di pinggir sungai awalnya tergenang air akibat luapan Kali Lamong hingga Selasa (16/3) malam, namun saat ini sudah surut.
"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan bila perlu mengungsi ke tempat yang aman demi mengantisipasi luapan air yang lebih besar lagi, mengingat saat ini intensitas curah hujan masih tinggi," katanya.
Baca juga: Banjir di Gresik putus akses jalan raya di Morowudi
Baca juga: Banjir di Kabupaten Gresik meluas di empat kecamatan
Sebelumnya, banjir di Gresik merendam empat kecamatan dan puluhan desa di wilayah setempat, masing-masing Kecamatan Cerme, Benjeng, Kedamean dan Menganti.
Di Kecamatan Cerme terdapat 11 desa terendam banjir, masing-masing Dadapkuning, Ngembung, Sukoanyar, Dungus, Betiting, Guranganyar, Morowudi, Iker-iker Geger, Lengkong, Pandu, dan Tambakberas, dengan ketinggian air rata-rata 40 cm.
Kemudian di Kecamatan Benjeng, 11 desa terendam banjir, masing-masing Sedapurklagen, Karangkidul, Deliksumber, Klampok, Kedungsekar, Banter, Munggugebang, Bangkelolor, Gurangploso, Kedungrukem, dan Desa Munggugianti.
Di Kecamatan Menganti merendam Desa Pranti, serta di Kecamatan Kedamean di Desa Cermen.
Baca juga: Banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik terjang sejumlah desa
Baca juga: Warga perumahan di Gresik mengungsi akibat banjir
Wakapolsek Kedamean, Iptu Anas Tohari di Gresik, Rabu mengaku beberapa anggota kepolisian juga melakukan pengecekan ke beberapa titik banjir, seperti di Dusun Gorekan Kidul dan Dusun Gorekan Lor, Kedamean.
"Kami mendatangi pemukiman warga Dusun Gorekan Kidul dan Dusun Gorekan Lor Desa Cermen. Dan berdasarkan pantauan kami di lapangan, genangan di pemukiman warga yang berada di pinggir sungai anak Kali Lamong sekarang sudah surut," tuturnya.
Ia menjelaskan, hampir seluruhnya rumah warga yang berada di pinggir sungai awalnya tergenang air akibat luapan Kali Lamong hingga Selasa (16/3) malam, namun saat ini sudah surut.
"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan bila perlu mengungsi ke tempat yang aman demi mengantisipasi luapan air yang lebih besar lagi, mengingat saat ini intensitas curah hujan masih tinggi," katanya.
Baca juga: Banjir di Gresik putus akses jalan raya di Morowudi
Baca juga: Banjir di Kabupaten Gresik meluas di empat kecamatan
Sebelumnya, banjir di Gresik merendam empat kecamatan dan puluhan desa di wilayah setempat, masing-masing Kecamatan Cerme, Benjeng, Kedamean dan Menganti.
Di Kecamatan Cerme terdapat 11 desa terendam banjir, masing-masing Dadapkuning, Ngembung, Sukoanyar, Dungus, Betiting, Guranganyar, Morowudi, Iker-iker Geger, Lengkong, Pandu, dan Tambakberas, dengan ketinggian air rata-rata 40 cm.
Kemudian di Kecamatan Benjeng, 11 desa terendam banjir, masing-masing Sedapurklagen, Karangkidul, Deliksumber, Klampok, Kedungsekar, Banter, Munggugebang, Bangkelolor, Gurangploso, Kedungrukem, dan Desa Munggugianti.
Di Kecamatan Menganti merendam Desa Pranti, serta di Kecamatan Kedamean di Desa Cermen.
Baca juga: Banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik terjang sejumlah desa
Baca juga: Warga perumahan di Gresik mengungsi akibat banjir
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: