Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan cadangan energi untuk mendukung percepatan alih energi transportasi dari berbahan bakar fosil ke listrik, sejalan dengan inovasi penggunaan kendaraan berbasis listrik yang semakin digencarkan oleh pemerintah, termasuk di Jakarta.

"Prinsipnya, kami sangat siap untuk mendukung transportasi listrik. Dalam rangka Jakarta Langit Biru ini, kita ingin mendukung transportasi berbasis listrik," kata General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy Pangaribuan dalam acara diskusi Balkoters Talk bertajuk 'Menilik Laju Transportasi Listrik Ibu Kota' di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, untuk di Jakarta sendiri, alih energi ini dimulai dengan dilakukannya uji coba bus listrik yang kemudian disusul dengan rencana akan dioperasikannya 100 unit bus berbasis listrik pada 2021 ini yang juga merupakan wujud dari program Jakarta Langit Biru.

PLN UID Jakarta Raya, kata Doddy, selama ini memasok aliran listrik dari enam subsistem listrik (500/150 kV) dengan total kapasitas 10.301 megawatt (MW) di Jakarta yang disalurkan melalui 59 gardu induk (150/20 kV). Saat ini beban listrik di Jakarta mencapai 4.337 MW, sehingga masih terdapat cadangan listrik.

Dengan perhitungan demikian, Doddy menyebut pihaknya sangat siap secara suplai listrik karena masih ada cadangan daya (reserve margin) 150 persen.

"Artinya, kita masih punya cadangan listrik yang cukup melayani tambahan kebutuhan listrik termasuk kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik," ujar dia.

Kemudian, untuk menunjang kebutuhan listrik kendaraan pribadi, PLN menyediakan 1.847 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kendaraan roda dua. Sementara, SPKLU untuk kendaraan roda empat berada di lima lokasi, yani di kawasan Gambir, Bulungan, Senayan City, Aeon BSD dan Supermall Karawaci.

Dari sisi tegangan rendah, PLN juga siap jika harus membangun gardu distribusi 20 kV baru, apabila gardu terdekat dari lokasi SPKLU yang akan dibangun sudah mendekati limit.

Baca juga: Presiden dorong DKI Jakarta beri insentif kendaraan elektrik

Saat ini, gardu distribusi standar PLN berkapasitas 615-1000 kVA. Apabila gardu tersebut didedikasikan khusus untuk SPKLU, bisa sampai tiga unit SPKLU dipasok dalam satu gardu.

"Jangan khawatir, 'whatever it takes', kami selalu siap," tutur Doddy.

PLN juga memberikan stimulus bagi pemilik kendaraan listrik yang mempunyai "Home Charging" yang terkoneksi dengan PLN yaitu berupa potongan tarif listrik sebesar 30 persen yang diberikan untuk pengisian listrik mulai pukul 22.00-05.00 WIB.

PLN juga sudah menyiapkan platform pembayaran untuk mengisi kendaraan listrik menggunakan aplikasi "Charge.in" yang bisa diunduh di Google Play Store. Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran melalui Link Aja yang sangat dimudahkan karena mulai dari start, pembayaran, sampai selesai bisa dilakukan di aplikasi.

Baca juga: Anies sebut kendaraan listrik solusi polusi Jakarta

Bus listrik
Di kesempatan yang sama, Dirut PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menuturkan dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) miliknya, hingga 2030 akan ada 10.051 bus TransJakarta berbasis listrik yang akan dioperasikan.

"Bus yang kita operasikan, nanti semuanya kita beralih ke listrik. Kita bekerjasama dengan operator. Mereka sudah betul-betul paham bahwa ke depannya prioritas TransJakarta adalah bus listrik," ucap Jhony.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Adi Kurnia Setiadi mengapresiasi langkah penyediaan kendaraan listrik hingga pasokannya di Ibu Kota.

Menurutnya, hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan sistem energi transportasi berbasis listrik.

Baca juga: Kendaraan listrik diberi insentif, diharapkan jumlahnya meningkat

"Kami di DPRD, sebagai representasi masyarakat sangat mengapresiasi upaya tersebut. Ini bertujuan untuk mewujudkan kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta membuktikan komitmen pemerintah menurunkan emisi gas," tutur Adi.