Kembangkan ekosistem halal, BSI bidik industri halal
17 Maret 2021 14:10 WIB
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi saat diskusi virtual ISEI Jakarta, Rabu (17/3/2021).
JAKARTA (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) membidik industri halal dengan potensi sebesar Rp4.200 triliun untuk memperkuat kedudukannya sebagai lokomotif perbankan syariah secara nasional maupun global dan mengembangkan ekosistem halal.
“Potensi industri halal sebesar kurang lebih Rp4.200 triliun yang memberikan peluang kepada keuangan dan perbankan syariah dan ini adalah bagaimana upaya kita untuk membangun bisnis model yang optimal untuk menangkap potensi yang besar ini,” ujar Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi saat diskusi virtual ISEI Jakarta, Rabu.
Hery mengatakan untuk saat ini potensi industri halal yang bisa dibiayai sekitar Rp420 triliun hingga Rp714 triliun.
“Sekitar 10 sampai 17 persen dari kebutuhan biaya input atau sekitar Rp420 triliun hingga Rp714 triliun dari poetnsi industri halal yang ada di Indonesia di tahun 2020,” katanya.
Hery menjelaskan industri halal tersebut terbagi ke beberapa segmen, yakni segmen makanan dan minuman halal, fashion, pariwisata, farmasi dan kosmetik, kemudian media dan rekreasi termasuk perjalanan, dan bisnis syariah.
Ia juga menyebutkan industri halal merupakan bagian dari ekosistem keuangan dan ekonomi syariah yang merupakan suplai dari kebutuhan pasar domestik maupun pasar global.
Melalui merger tiga bank syariah milik pemerintah menjadi Bank Syariah Indonesia diharapkan mampu memberikan kekuatan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Bahkan tak menutup kemungkinan BSI turut melirik bagian lain dari ekosistem keuangan dan ekonomi syariah seperti commercial finance dan social finance
“Harapannya kita bisa menjawab tantangan untuk mengisi dan memenuhi demand baik yang pasar global maupun pasar domestik di masa yang akan datang,” katanya.
Melalui merger bank syariah menjadikan BSI lebih kuat dengan skala ekonomi yang lebih baik. Tercatat BSI mempunyai aset Rp239,63 triliun, dana pihak ketiga sebesar Rp209,93 triliun, pembiayaan sebesar Rp156,52 triliun, ekuitas Rp21,74 triliun, kemudian laba bersih sebesar Rp2,19 triliun, lalu kapitalisasi pasar pada 15 Maret 2021 mencapai Rp106,68 triliun.
Baca juga: Dirut BSI : perbankan syariah tumbuh baik karena konsep bagi hasil
Baca juga: Erick Thohir targetkan BSI masuk 10 besar bank syariah dunia
Baca juga: BSI optimalkan pembiayaan UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
“Potensi industri halal sebesar kurang lebih Rp4.200 triliun yang memberikan peluang kepada keuangan dan perbankan syariah dan ini adalah bagaimana upaya kita untuk membangun bisnis model yang optimal untuk menangkap potensi yang besar ini,” ujar Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi saat diskusi virtual ISEI Jakarta, Rabu.
Hery mengatakan untuk saat ini potensi industri halal yang bisa dibiayai sekitar Rp420 triliun hingga Rp714 triliun.
“Sekitar 10 sampai 17 persen dari kebutuhan biaya input atau sekitar Rp420 triliun hingga Rp714 triliun dari poetnsi industri halal yang ada di Indonesia di tahun 2020,” katanya.
Hery menjelaskan industri halal tersebut terbagi ke beberapa segmen, yakni segmen makanan dan minuman halal, fashion, pariwisata, farmasi dan kosmetik, kemudian media dan rekreasi termasuk perjalanan, dan bisnis syariah.
Ia juga menyebutkan industri halal merupakan bagian dari ekosistem keuangan dan ekonomi syariah yang merupakan suplai dari kebutuhan pasar domestik maupun pasar global.
Melalui merger tiga bank syariah milik pemerintah menjadi Bank Syariah Indonesia diharapkan mampu memberikan kekuatan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Bahkan tak menutup kemungkinan BSI turut melirik bagian lain dari ekosistem keuangan dan ekonomi syariah seperti commercial finance dan social finance
“Harapannya kita bisa menjawab tantangan untuk mengisi dan memenuhi demand baik yang pasar global maupun pasar domestik di masa yang akan datang,” katanya.
Melalui merger bank syariah menjadikan BSI lebih kuat dengan skala ekonomi yang lebih baik. Tercatat BSI mempunyai aset Rp239,63 triliun, dana pihak ketiga sebesar Rp209,93 triliun, pembiayaan sebesar Rp156,52 triliun, ekuitas Rp21,74 triliun, kemudian laba bersih sebesar Rp2,19 triliun, lalu kapitalisasi pasar pada 15 Maret 2021 mencapai Rp106,68 triliun.
Baca juga: Dirut BSI : perbankan syariah tumbuh baik karena konsep bagi hasil
Baca juga: Erick Thohir targetkan BSI masuk 10 besar bank syariah dunia
Baca juga: BSI optimalkan pembiayaan UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: