Jakarta (ANTARA) - Xiaomi berkomitmen untuk lebih banyak meluncurkan ponsel flagship mereka di Indonesia tahun ini.

"Kami ingin memperkenalkan lebih banyak flagship," kata Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, saat jumpa pers virtual, Selasa.

Setelah cukup lama dikenal dengan lini ponsel yang ramah di kantong, Xiaomi sejak tahun lalu mulai membawa ponsel kelas flaghsip ke pasar, dengan alasan ingin lebih banyak orang yang bisa merasakan pengalaman menggunakan ponsel premium.

Baca juga: Redmi 9T hadir dengan baterai besar di harga Rp2 jutaan

Xiaomi saat ini sedang mengeksplorasi berbagai kemungkinan sebagai strategi untuk memasarkan ponsel kelas flagship, seperti program tukar tambah atau trade-in hingga bekerja sama dengan layanan finansial.

Xiaomi mengaku saat ini sudah lebih percaya diri untuk membawa produk flagship mereka ke pasar Indonesia.

Ketika disinggung mengenai stok Mi 11, yang akan diluncurkan malam ini, berkaitan dengan isu ketersediaan chipset di industri teknologi, Xiaomi tidak secara spesifik menjelaskan apa dampak kekurangan pasokan chipset untuk ponsel mereka.

Baca juga: Xiaomi akan rilis tiga ponsel dengan chipset Snapdragon 888

"Kami berusaha membawa produk terbaik dan volume (yang cukup) ke Indonesia," kata Tse.

Industri teknologi saat ini mengalami kekurangan pasokan chip, tak hanya untuk ponsel, namun, juga sektor lain yang memerlukan chip, termasuk otomotif untuk mobil pintar.

Kekurangan pasokan, menurut Tse, terjadi karena ada beberapa industri baru yang juga membutuhkan chip.

Kelangkaan chip ini, menurut Tse, juga menyebabkan sejumlah model ponsel dijuluki "gaib" atau tidak ada di pasar.

Baca juga: Xiaomi akan produksi mobil?

Baca juga: Xiaomi prediksi tren ponsel berbaterai besar