Thailand mulai gunakan vaksin COVID AstraZeneca pada Selasa
15 Maret 2021 13:59 WIB
Botol dengan stiker bertuliskan, "COVID-19 / vaksin Coronavirus / Injeksi" dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/aa. (REUTERS/DADO RUVIC)
Bangkok (ANTARA) - Otoritas Thailand akan mulai menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Selasa (16/3) setelah sesaat sempat menundanya lantaran kekhawatiran keamanan vaksin.
Perdana menteri beserta menteri kabinet akan menjadi penerima vaksin pertama.
Direktur juru bicara kantor perdana menteri, Natreeya Thaweewong, mengumumkan vaksinasi COVID-19, yang ditunda sejak Jumat, di sebuah grup obrolan dengan media pada Senin.
Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul sebelumnya pada Senin mengatakan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang memunculkan laporan soal kasus pengentalan darah di Eropa, akan diberikan untuk menteri kabinet pada Selasa apabila telah disetujui oleh pakar kesehatan setempat.
AstraZeneca pada Minggu (14/3) mengatakan bahwa tinjauan data keamanan dari penerima vaksin COVID-19 buatannya menunjukkan tidak adanya bukti peningkatan risiko pengentalan darah.
Tinjauan AstraZeneca, yang mencakup lebih dari 17 juta penerima vaksin di Inggris Raya dan Uni Eropa, berlangsung setelah otoritas kesehatan di sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin buatannya atas kasus pengentalan darah.
.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi Thailand siap Juni 2021
Baca juga: Thailand keluarkan izin darurat untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Thailand terima pengajuan pendaftaran vaksin AstraZeneca, Sinovac
Perdana menteri beserta menteri kabinet akan menjadi penerima vaksin pertama.
Direktur juru bicara kantor perdana menteri, Natreeya Thaweewong, mengumumkan vaksinasi COVID-19, yang ditunda sejak Jumat, di sebuah grup obrolan dengan media pada Senin.
Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul sebelumnya pada Senin mengatakan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang memunculkan laporan soal kasus pengentalan darah di Eropa, akan diberikan untuk menteri kabinet pada Selasa apabila telah disetujui oleh pakar kesehatan setempat.
AstraZeneca pada Minggu (14/3) mengatakan bahwa tinjauan data keamanan dari penerima vaksin COVID-19 buatannya menunjukkan tidak adanya bukti peningkatan risiko pengentalan darah.
Tinjauan AstraZeneca, yang mencakup lebih dari 17 juta penerima vaksin di Inggris Raya dan Uni Eropa, berlangsung setelah otoritas kesehatan di sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin buatannya atas kasus pengentalan darah.
.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi Thailand siap Juni 2021
Baca juga: Thailand keluarkan izin darurat untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Thailand terima pengajuan pendaftaran vaksin AstraZeneca, Sinovac
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: