"Sekarang kita persiapkan dulu sehingga ketika nanti, katakan bulan Juli kita mau buka, setidaknya sudah belajar betul beberapa bulan ini bahwa sekolah sungguh-sungguh sudah siap," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai memimpin Rapat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jateng di Semarang, Senin.
Terkait dengan rencana tersebut, Ganjar mengungkapkan sudah membicarakannya bersama bupati dan wali kota yang ada di Jawa Tengah agar masing-masing menyiapkan sekolah yang akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.
Orang nomor satu di Jateng itu meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus disiapkan secara matang agar nantinya tidak ada kendala, mulai dari pembatasan kelasnya, sistem transportasi hingga fasilitas yang harus disediakan untuk protokol kesehatan.
Baca juga: Sekolah anak TKI di Sabah mulai dibuka
Baca juga: Mendikbud : Setelah vaksinasi sekolah lakukan pembelajaran tatap muka
"Hasil rapat hari ini kita coba siapkan ketentuan-ketentuan untuk (sekolah) tatap muka," ujarnya.
Disinggung mengenai vaksinasi COVID-19 terhadap kalangan guru, Ganjar menjelaskan bahwa guru merupakan pelayan publik yang juga mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terhadap guru yang mengajar di sekolah yang memang sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Minimal gurunya divaksinasi dulu, maka itu menjadi prioritas," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo menyampaikan bahwa rencana pembelajaran secara tatap muka sedang disiapkan ketentuannya seperti penentuan sekolah yang akan melaksanakan dan protokol kesehatannya.
Untuk prioritas vaksin terhadap guru, Yulianto menerangkan bahwa ketentuan dari pusat agar vaksin difokuskan kepada pelayan publik di atas 50 tahun.
"Untuk vaksinasi guru, kalau itu memang menjadi syarat, ya, kita akan siapkan, tapi untuk saat ini ketentuan dari pusat vaksin untuk 50 tahun ke atas," ujarnya.
Yulianto menganjurkan bagi sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, alat cek suhu, kewajiban memakai masker, pembatasan jumlah siswa di dalam kelas, jaga jarak hingga tidak ada cium tangan siswa kepada guru.
"Sebenarnya dengan protokol kesehatan dengan baik dan ketat itu mungkin bisa dilaksanakan. Tapi tetap harus berhati-hati," katanya.*
Baca juga: Bupati Bogor bolehkan uji coba sekolah tatap muka
Baca juga: Menyiapkan sekolah tatap muka aman di tengah pandemi