Kasus melandai, Bahrain longgarkan sejumlah pembatasan COVID-19
15 Maret 2021 10:48 WIB
Seorang perempuan memakai masker pelindung berjalan melewati depan tembok dengan iklan sewa properti yang dipajang secara massal, menyusul penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Manama, Bahrain, Selasa (6/10/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Hamad I Mohammed/aww/cfo.
Dubai (ANTARA) - Bahrain melonggarkan sejumlah pembatasan COVID-19 pada Minggu (14/3), termasuk mengizinkan makan di ruang dalam restoran dan membuka kembali lembaga pendidikan saat jumlah kasus melandai.
Restoran dan kafe, yang sebelumnya dibatasi hanya untuk layanan pesan antar sejak akhir Januari, boleh beroperasi dengan syarat tidak lebih dari 30 pelanggan pada satu waktu, menurut Kementerian Kesehatan.
Fasilitas olahraga dan kolam renang sudah bisa lagi menerima pengunjung pada Minggu, namun pertemuan sosial lebih dari 30 orang di rumah dan tempat pribadi lainnya masih dilarang.
Pejabat kementerian mendesak masyarakat agar bersedia divaksin dan terus mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak fisik dan mencuci tangan.
Baca juga: Bahrain setujui vaksin Sinopharm, buka pendaftaran penyuntikan
Jumlah kasus COVID-19 harian di Bahrain turun dari puncaknya 896 kasus pada pertengahan Februari menyusul peningkatan stabil sejak Desember.
Negara tersebut, yang menawarkan warganya empat jenis vaksin COVID-19, mencatat 579 kasus tambahan COVID-19 pada Minggu.
Kasus harian COVID-19 di negara tetangga Teluk Uni Emirat Arab (UAE), yang meluncurkan salah satu tingkat vaksinasi tercepat di dunia, juga mengalami penurunan dari puncaknya 3.977 kasus pada awal Februari, dengan 1.992 kasus pada Minggu.
Rumah sakit swasta di UAE kini dapat kembali melakukan operasi terencana, pengobatan kosmetik dan fisioterapi, seperti dilansir surat kabar Khaleej Times pada Sabtu, mengutip surat edaran Kementerian Kesehatan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bahrain terapkan lagi pembatasan COVID-19
Baca juga: Bahrain beri lampu hijau vaksin COVID Pfizer-BioNTech
Restoran dan kafe, yang sebelumnya dibatasi hanya untuk layanan pesan antar sejak akhir Januari, boleh beroperasi dengan syarat tidak lebih dari 30 pelanggan pada satu waktu, menurut Kementerian Kesehatan.
Fasilitas olahraga dan kolam renang sudah bisa lagi menerima pengunjung pada Minggu, namun pertemuan sosial lebih dari 30 orang di rumah dan tempat pribadi lainnya masih dilarang.
Pejabat kementerian mendesak masyarakat agar bersedia divaksin dan terus mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak fisik dan mencuci tangan.
Baca juga: Bahrain setujui vaksin Sinopharm, buka pendaftaran penyuntikan
Jumlah kasus COVID-19 harian di Bahrain turun dari puncaknya 896 kasus pada pertengahan Februari menyusul peningkatan stabil sejak Desember.
Negara tersebut, yang menawarkan warganya empat jenis vaksin COVID-19, mencatat 579 kasus tambahan COVID-19 pada Minggu.
Kasus harian COVID-19 di negara tetangga Teluk Uni Emirat Arab (UAE), yang meluncurkan salah satu tingkat vaksinasi tercepat di dunia, juga mengalami penurunan dari puncaknya 3.977 kasus pada awal Februari, dengan 1.992 kasus pada Minggu.
Rumah sakit swasta di UAE kini dapat kembali melakukan operasi terencana, pengobatan kosmetik dan fisioterapi, seperti dilansir surat kabar Khaleej Times pada Sabtu, mengutip surat edaran Kementerian Kesehatan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bahrain terapkan lagi pembatasan COVID-19
Baca juga: Bahrain beri lampu hijau vaksin COVID Pfizer-BioNTech
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: