Program Sarhunta diyakini tingkatkan perekonomian kawasan Borobudur
13 Maret 2021 19:29 WIB
Salah satu rumah peserta program Sarana Hunian Pariwisata di sekitar kawasan Candi Borobudur, Provinsi Jawa Tengah. ANTARA/HO-Ditjen Perumahan Kementerian PUPR
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan program Sarana Hunian Pariwisata diyakini selain mengubah hunian warga menjadi lebih layak huni, juga akan meningkatkan perekonomian sekitar Candi Borobudur.
"Meningkatkan perekonomian karena para wisatawan bisa menyewa kamar di Sarhunta tersebut," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, dalam rilis di Jakarta, Sabtu.
Ia mengemukakan pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah mendapat pujian dari tiga menteri Kabinet Indonesia Maju.
Ketiga menteri yang telah mengunjungi sejumlah hasil pembangunan Sarhunta di KSPN Candi Borobudur antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan homestay yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR ini akan sangat berdampak besar bagi perekonomian warga sekitar Borobudur.
Senada, Menparekraf Sandiaga Uno sangat mengapresiasi program PUPR ini karena bukan hanya memperbaiki kualitas rumah saja, namun mampu meningkatkan nilai ekonomi penerima bantuan khususnya dan warga sekitarnya pada umumnya.
Menurut Khalawi, Kementerian PUPR bersama kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah menilai bahwa penataan dan peningkatan kualitas rumah masyarakat di sekitar objek wisata di Indonesia sangat diperlukan.
"Program Sarhunta ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong sektor pariwisata agar segera bangkit di masa pandemi ini," ujarnya.
Untuk itu, ujar dia, melalui Program Sarhunta ini diharapkan rumah-rumah masyarakat yang tidak layak huni bisa di tingkatkan kualitasnya agar lebih layak huni dan bisa menjadi tempat usaha dengan menyewakan rumah yang dijadikan homestay kepada wisatawan yang datang berkunjung.
Sementara itu, Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, K.M. Arsyad menjelaskan Program Sarhunta di KSPN Candi Borobudur sudah berhasil memperbaiki sebanyak 821 unit rumah yang tersebar di 15 Desa di sekitar Candi Borobudur.
"Dari data yang kami miliki terdapat 382 unit rumah Peningkatan Kualitas Rumah dengan Fungsi Homestay dan Usaha Pariwisata Lainnya dan 439 yang tidak memiliki fungsi usaha pariwisata," terangnya.
Baca juga: Kementerian PUPR: Sarhunta dorong potensi wisata Likupang-Manado
Baca juga: Dukung ajang MotoGP, Kementerian PUPR rampungkan 915 unit Sarhunta
Baca juga: Kementerian PUPR alokasikan Rp167,5 miliar bangun Sarhunta Danau Toba
"Meningkatkan perekonomian karena para wisatawan bisa menyewa kamar di Sarhunta tersebut," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, dalam rilis di Jakarta, Sabtu.
Ia mengemukakan pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah mendapat pujian dari tiga menteri Kabinet Indonesia Maju.
Ketiga menteri yang telah mengunjungi sejumlah hasil pembangunan Sarhunta di KSPN Candi Borobudur antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan homestay yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR ini akan sangat berdampak besar bagi perekonomian warga sekitar Borobudur.
Senada, Menparekraf Sandiaga Uno sangat mengapresiasi program PUPR ini karena bukan hanya memperbaiki kualitas rumah saja, namun mampu meningkatkan nilai ekonomi penerima bantuan khususnya dan warga sekitarnya pada umumnya.
Menurut Khalawi, Kementerian PUPR bersama kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah menilai bahwa penataan dan peningkatan kualitas rumah masyarakat di sekitar objek wisata di Indonesia sangat diperlukan.
"Program Sarhunta ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong sektor pariwisata agar segera bangkit di masa pandemi ini," ujarnya.
Untuk itu, ujar dia, melalui Program Sarhunta ini diharapkan rumah-rumah masyarakat yang tidak layak huni bisa di tingkatkan kualitasnya agar lebih layak huni dan bisa menjadi tempat usaha dengan menyewakan rumah yang dijadikan homestay kepada wisatawan yang datang berkunjung.
Sementara itu, Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, K.M. Arsyad menjelaskan Program Sarhunta di KSPN Candi Borobudur sudah berhasil memperbaiki sebanyak 821 unit rumah yang tersebar di 15 Desa di sekitar Candi Borobudur.
"Dari data yang kami miliki terdapat 382 unit rumah Peningkatan Kualitas Rumah dengan Fungsi Homestay dan Usaha Pariwisata Lainnya dan 439 yang tidak memiliki fungsi usaha pariwisata," terangnya.
Baca juga: Kementerian PUPR: Sarhunta dorong potensi wisata Likupang-Manado
Baca juga: Dukung ajang MotoGP, Kementerian PUPR rampungkan 915 unit Sarhunta
Baca juga: Kementerian PUPR alokasikan Rp167,5 miliar bangun Sarhunta Danau Toba
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: