Amazon Kanada diminta tutup karena kekhawatiran COVID-19
13 Maret 2021 09:11 WIB
Satu kotak vaksin Pfizer/BioNTEch COVID-19 dikirimkan dari truk UPS melewati fotografer ke rumah perawatan jangka panjang Maimonides di Montreal, Quebec, Kanada, Senin (14/12/2020). ANTARA FOTO/Quebec Ministry of Health and Social Service/Handout via REUTERS/wsj/cfo.
Ottawa (ANTARA) - Divisi Kanada Amazon.com Inc telah diperintahkan untuk menutup fasilitas Brampton di Ontario selatan, dengan para pekerja diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari, menurut pernyataan dari Peel Public Health pada Jumat (12).
Selama beberapa minggu terakhir, tingkat infeksi COVID-19 di seluruh wilayah Peel telah menurun sementara tingkat di dalam pusat jual-beli daring Amazon telah meningkat secara signifikan, menurut Peel Public Health.
Amazon mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, menambahkan bahwa penutupan fasilitas mungkin berdampak jangka pendek pada pelanggan Kanada.
Perusahaan mengatakan bahwa dalam putaran pengujian wajib terbaru di fasilitas tersebut, kasus positif COVID-19 kurang dari 1 persen.
Peel Public Health mengatakan penyelidikan saat ini yang menentukan paparan berisiko tinggi terhadap COVID-19 untuk semua orang yang bekerja di fasilitas tersebut tidak dapat dikesampingkan.
Semua karyawan akan diminta untuk mengisolasi diri hingga 27 Maret, kecuali mereka telah dites positif dalam 90 hari terakhir dan menyelesaikan masa isolasi mereka, kata badan kesehatan tersebut.
Bulan lalu, Jaksa Agung New York Letitia James menggugat Amazon karena penanganannya atas masalah keselamatan pekerja terkait dengan pandemi di dua gudang, pusat jual-beli Staten Island dan pusat distribusi Queens, keduanya di New York City.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kanada sebut vaksin COVID AstraZeneca aman
Baca juga: Brazil alami kematian harian terburuk sejak pandemi mulai
Selama beberapa minggu terakhir, tingkat infeksi COVID-19 di seluruh wilayah Peel telah menurun sementara tingkat di dalam pusat jual-beli daring Amazon telah meningkat secara signifikan, menurut Peel Public Health.
Amazon mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, menambahkan bahwa penutupan fasilitas mungkin berdampak jangka pendek pada pelanggan Kanada.
Perusahaan mengatakan bahwa dalam putaran pengujian wajib terbaru di fasilitas tersebut, kasus positif COVID-19 kurang dari 1 persen.
Peel Public Health mengatakan penyelidikan saat ini yang menentukan paparan berisiko tinggi terhadap COVID-19 untuk semua orang yang bekerja di fasilitas tersebut tidak dapat dikesampingkan.
Semua karyawan akan diminta untuk mengisolasi diri hingga 27 Maret, kecuali mereka telah dites positif dalam 90 hari terakhir dan menyelesaikan masa isolasi mereka, kata badan kesehatan tersebut.
Bulan lalu, Jaksa Agung New York Letitia James menggugat Amazon karena penanganannya atas masalah keselamatan pekerja terkait dengan pandemi di dua gudang, pusat jual-beli Staten Island dan pusat distribusi Queens, keduanya di New York City.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kanada sebut vaksin COVID AstraZeneca aman
Baca juga: Brazil alami kematian harian terburuk sejak pandemi mulai
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: