Liga Inggris
Chris Wilder dikabarkan mundur dari kursi manajer Sheffield United
13 Maret 2021 06:11 WIB
Reaksi manajer Sheffield United Chris Wilder saat mendampingi timnya menghadapi Southampton dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Bramall Lane, Sheffield, Inggris, Sabtu (6/3/2021). ANTARA/REUTERS/POOL/Mike Egerton.
Jakarta (ANTARA) - Chris Wilder dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan pihak Sheffield United untuk mundur dari kursi manajer tim juru kunci Liga Premier Inggris tersebut.
Sejumlah media Inggris seperti BBC, Talksport dan The Guardian pada Jumat menurunkan laporan tersebut pada Jumat malam tadi.
Masih menurut laporan-laporan yang sama, Sheffield United dijadwalkan akan mengumumkan secara resmi kesepakatan itu pada Sabtu.
Baca juga: Chris Wilder akan hengkang jika demi kebaikan Sheffield
Wilder sudah menangani Sheffield United sejak 2016 menyusul kepergian Nigel Adkins.
Sempat mengawali musim perdananya di Bramall Lane dengan catatan nirmenang di empat laga pertama, Wilder malah mampu membawa Sheffield United promosi dari League One (kasta ketiga) ke divisi Championship di pengujung musim, dengan raihan spektakuler memecahkan rekor 100 poin.
Setelah dua musim berada di Championship, Wilder membawa Sheffield promosi ke Liga Premier pada pengujung musim 2018/19 setelah menduduki posisi kedua klasemen akhir.
Musim debutnya di Liga Premier berlangsung dengan gemilang dan Sheffield sangat berpeluang memperebutkan tiket ke Eropa, sebelum kompetisi musim 2019/20 terganggu karena pandemi COVID-19.
Ketika musim terhenti, Sheffield tengah menduduki peringkat keenam klasemen alias zona Liga Europa, tetapi saat kompetisi berlanjut badai cedera memaksa The Blades hanya meraih empat kemenangan dan menelan lima kekalahan dari 11 pertandingan, membuat mereka finis di urutan kesembilan klasemen akhir.
Baca juga: Chris Wilder bertekad segera balikkan peruntungan Sheffield United
Baca juga: Manajer Sheffield United sadar tak bisa bersembunyi dari hasil buruk
Peruntungan Wilder dan Sheffield tak membaik memasuki musim 2020/21 dan mereka bahkan tak meraih satu kemenangan pun hingga akhir tahun dan baru memetik tiga poin pertamanya pada 12 Januari lalu.
Satu kemenangan itu hanya diikuti tiga kemenangan lain dan tujuh buah kekalahan membuat Sheffield terpaku di dasar klasemen dengan koleksi 14 poin saja.
Secara matematis, dengan sisa 10 pertandingan untuk dijalani, Sheffield masih mungkin menghindari degradasi mengingat mereka cuma dipisahkan 13 poin dari jarak aman.
Namun, hal itu butuh keajaiban dan hasil yang menguntungkan dari tim-tim rival di sekitar mereka.
Sheffield dijadwalkan bertandang ke markas Leicester City di Stadion King Powe untuk laga akhir pekan ini pada Minggu (14/3) besok.
Baca juga: Southampton pungkasi paceklik kemenangan saat tundukkan juru kunci
Baca juga: Gol pengujung laga Lascelles bawa Newcastle imbangi Aston Villa
Baca juga: Jadwal Liga Inggris: Bielsa jadi ujian berikutnya Chelsea era Tuchel
Sejumlah media Inggris seperti BBC, Talksport dan The Guardian pada Jumat menurunkan laporan tersebut pada Jumat malam tadi.
Masih menurut laporan-laporan yang sama, Sheffield United dijadwalkan akan mengumumkan secara resmi kesepakatan itu pada Sabtu.
Baca juga: Chris Wilder akan hengkang jika demi kebaikan Sheffield
Wilder sudah menangani Sheffield United sejak 2016 menyusul kepergian Nigel Adkins.
Sempat mengawali musim perdananya di Bramall Lane dengan catatan nirmenang di empat laga pertama, Wilder malah mampu membawa Sheffield United promosi dari League One (kasta ketiga) ke divisi Championship di pengujung musim, dengan raihan spektakuler memecahkan rekor 100 poin.
Setelah dua musim berada di Championship, Wilder membawa Sheffield promosi ke Liga Premier pada pengujung musim 2018/19 setelah menduduki posisi kedua klasemen akhir.
Musim debutnya di Liga Premier berlangsung dengan gemilang dan Sheffield sangat berpeluang memperebutkan tiket ke Eropa, sebelum kompetisi musim 2019/20 terganggu karena pandemi COVID-19.
Ketika musim terhenti, Sheffield tengah menduduki peringkat keenam klasemen alias zona Liga Europa, tetapi saat kompetisi berlanjut badai cedera memaksa The Blades hanya meraih empat kemenangan dan menelan lima kekalahan dari 11 pertandingan, membuat mereka finis di urutan kesembilan klasemen akhir.
Baca juga: Chris Wilder bertekad segera balikkan peruntungan Sheffield United
Baca juga: Manajer Sheffield United sadar tak bisa bersembunyi dari hasil buruk
Peruntungan Wilder dan Sheffield tak membaik memasuki musim 2020/21 dan mereka bahkan tak meraih satu kemenangan pun hingga akhir tahun dan baru memetik tiga poin pertamanya pada 12 Januari lalu.
Satu kemenangan itu hanya diikuti tiga kemenangan lain dan tujuh buah kekalahan membuat Sheffield terpaku di dasar klasemen dengan koleksi 14 poin saja.
Secara matematis, dengan sisa 10 pertandingan untuk dijalani, Sheffield masih mungkin menghindari degradasi mengingat mereka cuma dipisahkan 13 poin dari jarak aman.
Namun, hal itu butuh keajaiban dan hasil yang menguntungkan dari tim-tim rival di sekitar mereka.
Sheffield dijadwalkan bertandang ke markas Leicester City di Stadion King Powe untuk laga akhir pekan ini pada Minggu (14/3) besok.
Baca juga: Southampton pungkasi paceklik kemenangan saat tundukkan juru kunci
Baca juga: Gol pengujung laga Lascelles bawa Newcastle imbangi Aston Villa
Baca juga: Jadwal Liga Inggris: Bielsa jadi ujian berikutnya Chelsea era Tuchel
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: