New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat pagi waktu setempat, seiring aksi jual kembali saham teknologi ternama yang membebani pasar.

Tak lama setelah bel pembukaan, Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 54,46 poin atau 0,17 persen menjadi 32.540,05. Indeks S&P 500 kehilangan 16,57 poin, atau 0,42 persen, menjadi 3.922,77 dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 183,72 poin atau 1,37 persen menjadi 13.214,95.

Dari 11 sektor utama Indeks S&P 500, sektor teknologi mundur 1,6 persen pada perdagangan pagi, menjadi berkinerja terburuk di sektor lainnya. Sedangkan sektor keuangan naik 1,4 persen menjadi kelompok berkinerja terbaik.

Baca juga: Wall Street melonjak, S&P 500 dan Dow berakhir di rekor tertinggi
Baca juga: Saham Asia diperkirakan menguat karena imbal hasil obligasi turun


Penurunan saham teknologi terjadi ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS mendapatkan kembali dorongan setelah Presiden Joe Biden menandatangani Rancangan Undang-Undang Bantuan COVID-19 1,9 triliun dolar AS menjadi undang-undang.

Acuan imbal hasil Treasury AS 10-tahun rebound menjadi 1,614 persen pada Jumat pagi, menjadi level tertinggi sejak 5 Maret. Imbal hasil obligasi AS 30-tahun naik ke level 2,37 persen.

Presiden Joe Biden menandatangani paket stimulus menjadi undang-undang pada Kamis sore, setelah berminggu-minggu berjuang di Kongres. Paket tersebut termasuk pendanaan untuk vaksinasi dan pengujian COVID-19, tunjangan pengangguran tambahan, pembayaran langsung kepada pekerja Amerika, dukungan untuk usaha kecil, pemerintah negara bagian dan lokal, dan sekolah.

Pada hari Kamis, indek-indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi, yang membuat Nasdaq menguat lebih dari 2,5 persen.

Baca juga: Wall Street dibuka lebih tinggi terkerek reli saham teknologi
Baca juga: Saham Asia diprediksi menguat setelah Dow mencapai rekor tertinggi