Vaksin Sputnik V Rusia akan dijual setelah akhir 2021
12 Maret 2021 21:34 WIB
Seorang perawat mempersiapkan vaksin Rusia "Sputnik-V" melawan penyakit virus korona (COVID-19) untuk suntikan tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva/aww/cfo)
Moskow (ANTARA) - Dosis vaksin Sputnik V Rusia anti COVID-19 yang diproduksi di Italia oleh perusahaan farmasi yang berbasis di Swiss, Adienne Pharma & Biotech, baru akan tersedia di pasar setidaknya akhir 2021, lapor kantor berita TASS, Jumat.
Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) awal pekan ini mengatakan telah menandatangani perjanjian dengan Adienne.
Peluncuran produksi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari badan pengatur Italia.
RDIF juga mengatakan pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan fasilitas-fasilitas produksi di Spanyol, Prancis, dan Jerman.
Perjanjian tersebut menjadi petunjuk terbaru bahwa beberapa perusahaan bisa melanjutkan rencana produksi mereka tanpa menunggu badan pengatur Uni Eropa, yaitu Badan Medis Eropa (EMA), untuk memberikan persetujuan kepada Sputnik V.
"Sampai akhir 2021, perusahaan tidak akan memproduksi kelompok dosis untuk dijual," TASS mengutip Antonio pernyataan Francesco Di Naro, kepala Adienne yang berbasis di Lugano.
Di Naro mengatakan perusahaan masih perlu menyelesaikan proses pertukaran teknologi untuk memproduksi Sputnik V, menguji produksinya, kemudian menyampaikan data kepada badan pengatur nasional sebelum vaksin tersebut bisa dijual.
Sumber: Reuters Baca juga: Vaksin COVID Rusia Sputnik V akan diproduksi di Italia
Baca juga: Macedonia Utara terima kiriman pertama vaksin Sputnik V Rusia
Baca juga: Eropa tinjau vaksin COVID Sputnik V buatan Rusia
Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) awal pekan ini mengatakan telah menandatangani perjanjian dengan Adienne.
Peluncuran produksi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari badan pengatur Italia.
RDIF juga mengatakan pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan fasilitas-fasilitas produksi di Spanyol, Prancis, dan Jerman.
Perjanjian tersebut menjadi petunjuk terbaru bahwa beberapa perusahaan bisa melanjutkan rencana produksi mereka tanpa menunggu badan pengatur Uni Eropa, yaitu Badan Medis Eropa (EMA), untuk memberikan persetujuan kepada Sputnik V.
"Sampai akhir 2021, perusahaan tidak akan memproduksi kelompok dosis untuk dijual," TASS mengutip Antonio pernyataan Francesco Di Naro, kepala Adienne yang berbasis di Lugano.
Di Naro mengatakan perusahaan masih perlu menyelesaikan proses pertukaran teknologi untuk memproduksi Sputnik V, menguji produksinya, kemudian menyampaikan data kepada badan pengatur nasional sebelum vaksin tersebut bisa dijual.
Sumber: Reuters Baca juga: Vaksin COVID Rusia Sputnik V akan diproduksi di Italia
Baca juga: Macedonia Utara terima kiriman pertama vaksin Sputnik V Rusia
Baca juga: Eropa tinjau vaksin COVID Sputnik V buatan Rusia
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: