Pertamina mengembangkan desa mandiri energi berbasis angin dan surya
12 Maret 2021 19:58 WIB
Kemandiri energi berbasis angin dan surya dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik dan meningkatkan taraf ekonomi warga di Dusun Bondan, Desa Ujung Alas, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-Pertamina)
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mengembangkan desa mandiri energi berbasis angin dan surya dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik dan meningkatkan taraf ekonomi warga.
"Pengembangan energi terbarukan ini untuk meningkatkan bauran energi dan mempersiapkan transisi energi di masa depan guna mengurangi dampak perubahan iklim," kata Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Emas Bayu) milik Pertamina berlokasi di Dusun Bondan, Desa Ujung Alas, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Melalui program ini, Pertamina membangun jaringan off-grid atau jaringan terpisah dengan listrik PLN yang mampu menjadikan kawasan itu mandiri energi terbarukan dengan daya sebesar 12.000 Watt peak (Wp).
Produksi listrik hijau ini memberikan dampak positif kepada 78 rumah tangga, satu sekolah, satu masjid, dan dua rumah produksi di Dusun Bodan. Program pemanfaatan tenaga surya dan angin ini mampu memenuhi 98 persen kebutuhan listrik di kawasan tersebut.
“Pengembangan energi terbarukan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau, serta memberikan pekerjaan layak, mendukung perekonomian dan kemandirian masyarakat,” kata Agus.
Selain program energi terbarukan berbasis angin dan surya, Pertamina juga menjalankan pogram Energi Mandiri Tambak Ikan (Embak Mina) bagi warga Dusun Bondan. Mereka kini mampu memproduksi 1.920 kilogram bandeng, 600 kilogram udang, dan 240 kilogram kepiting per tahun, serta memunculkan dua industri kreatif.
Melaui program tersebut, ekonomi warga tumbuh karena dapat menghemat pengeluaran hingga 75 persen dari awalnya Rp9,6 juta menjadi Rp2,4 juta per tahun, serta memberikan pendapatan sebanyak Rp18 juta per anggota kelompok per tahun.
Baca juga: Pertamina kirim elpiji ke wilayah perbatasan Malaysia
Baca juga: Pertamina uji coba kapal tanker raksasa buatan Jepang
"Pengembangan energi terbarukan ini untuk meningkatkan bauran energi dan mempersiapkan transisi energi di masa depan guna mengurangi dampak perubahan iklim," kata Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Emas Bayu) milik Pertamina berlokasi di Dusun Bondan, Desa Ujung Alas, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Melalui program ini, Pertamina membangun jaringan off-grid atau jaringan terpisah dengan listrik PLN yang mampu menjadikan kawasan itu mandiri energi terbarukan dengan daya sebesar 12.000 Watt peak (Wp).
Produksi listrik hijau ini memberikan dampak positif kepada 78 rumah tangga, satu sekolah, satu masjid, dan dua rumah produksi di Dusun Bodan. Program pemanfaatan tenaga surya dan angin ini mampu memenuhi 98 persen kebutuhan listrik di kawasan tersebut.
“Pengembangan energi terbarukan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau, serta memberikan pekerjaan layak, mendukung perekonomian dan kemandirian masyarakat,” kata Agus.
Selain program energi terbarukan berbasis angin dan surya, Pertamina juga menjalankan pogram Energi Mandiri Tambak Ikan (Embak Mina) bagi warga Dusun Bondan. Mereka kini mampu memproduksi 1.920 kilogram bandeng, 600 kilogram udang, dan 240 kilogram kepiting per tahun, serta memunculkan dua industri kreatif.
Melaui program tersebut, ekonomi warga tumbuh karena dapat menghemat pengeluaran hingga 75 persen dari awalnya Rp9,6 juta menjadi Rp2,4 juta per tahun, serta memberikan pendapatan sebanyak Rp18 juta per anggota kelompok per tahun.
Baca juga: Pertamina kirim elpiji ke wilayah perbatasan Malaysia
Baca juga: Pertamina uji coba kapal tanker raksasa buatan Jepang
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: