Menteri KKP: Tanjung Adikarto cocok menjadi pusat ekonomi perikanan
12 Maret 2021 19:08 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan HB X berbincang dengan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (dua kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) saat meninjau Pelabuhan Tanjung Adikarto, Yugyakarta, Jumat (12/3/2021). ANTARA/Sutarmi/aa.
Kulon Progo (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sangat cocok menjadi pusat ekonomi perikanan karena didukung Bandara Internasional Yogyakarta yang bisa langsung diekspor ke luar negeri.
Sakti Wahyu Trenggono di Kulon Progo, Jumat, mengatakan berdasarkan pemeriksaan Pelabuhan Tanjung Adikarto, pihaknya meminta Direktur Jenderal Perikanan Tangkap membawa ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengkaji bagaimana memperbaiki bangunan yang sudah ada.
"Begitu saya masuk (Pelabuhan Tanjung Adikarto) bagus sekali. Desain sangat bagus. Pelabuhan Tanjung Adikarto ini seharus menjadi pusat ekonomi perikanan bagus, karena sebelahnya adalah bandara internasional (Bandara Internasional Yogyakarta)," kata Trenggono.
Baca juga: Pemerintah kaji kembali pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto
Menurut dia, bila di kawasan Pelabuhan Tanjung Adikarto didekatkan industri perikanan, dan pelabuhan diperbaiki dengan baik, maka kondisi ekonomi akan bergerak. Menurutnya, ekonomi akan tumbuh dan berkembang.
"Saat ini sedang kami pikirkan bagaimana merevitalisasi Pelabuhan Tangjung Adikarto dan memperbaiki supaya bisa hidup karena pembangunannya sudah lama dilakukan dan belum beroperasi. Ini yang menjadi tantangan bagi saya," katanya.
Menteri Trenggono mengatakan dari hasil kajian pihaknya, solusi yang bisa diterapkan adalah manajemen sendimentasi berupa rutin mengeruk pasir yang selama ini memenuhi alur lintasan lintasan kapal menuju pelabuhan.
Baca juga: Kulon Progo harapkan pusat selesaikan pembangunan Tanjung Adikarto
Keuntungan lain dari skema pengerukan ini yakni pasir dapat dimanfaatkan menjadi komoditas bernilai ekonomis.
Menurut Menteri Trenggono, perbaikan alur yang mengalami sendimentasi harus segera dilakukan untuk menunjang peningkatan produktivitas perikanan di DIY. Pemanfaatan sumber daya laut di WPPNRI 573 nantinya juga bisa lebih optimal.
Sebagai informasi, WPPNRI 573 memiliki potensi tangkapan lestari sebanyak 500 ribu ton yang setara dengan Rp10 triliun per tahun. Ikan tuna dan cakalang merupakan komoditas dominan di perairan ini.
"Ini harusnya menjadi pusat ekonomi perikanan yang bagus karena sebelahnya ada bandara internasional. Kalau misal ini kita perbaiki dengan baik dan di belakangnya nanti ada industri perikanan, maka ekonomi di sini akan begerak," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan pemkab berharap Pelabuhan Tanjung Adikarto segera dapat difungsikan sehingga dapat mensejahterakan masyarakat.
"Kami berharap Pelabuhan Tanjung Adikarto yang dekat dengan Bandara Internasional Yogyakarta, hasil tangkapan ikan bisa diekspor dengan kondisi yang segar," katanya.
Sakti Wahyu Trenggono di Kulon Progo, Jumat, mengatakan berdasarkan pemeriksaan Pelabuhan Tanjung Adikarto, pihaknya meminta Direktur Jenderal Perikanan Tangkap membawa ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengkaji bagaimana memperbaiki bangunan yang sudah ada.
"Begitu saya masuk (Pelabuhan Tanjung Adikarto) bagus sekali. Desain sangat bagus. Pelabuhan Tanjung Adikarto ini seharus menjadi pusat ekonomi perikanan bagus, karena sebelahnya adalah bandara internasional (Bandara Internasional Yogyakarta)," kata Trenggono.
Baca juga: Pemerintah kaji kembali pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto
Menurut dia, bila di kawasan Pelabuhan Tanjung Adikarto didekatkan industri perikanan, dan pelabuhan diperbaiki dengan baik, maka kondisi ekonomi akan bergerak. Menurutnya, ekonomi akan tumbuh dan berkembang.
"Saat ini sedang kami pikirkan bagaimana merevitalisasi Pelabuhan Tangjung Adikarto dan memperbaiki supaya bisa hidup karena pembangunannya sudah lama dilakukan dan belum beroperasi. Ini yang menjadi tantangan bagi saya," katanya.
Menteri Trenggono mengatakan dari hasil kajian pihaknya, solusi yang bisa diterapkan adalah manajemen sendimentasi berupa rutin mengeruk pasir yang selama ini memenuhi alur lintasan lintasan kapal menuju pelabuhan.
Baca juga: Kulon Progo harapkan pusat selesaikan pembangunan Tanjung Adikarto
Keuntungan lain dari skema pengerukan ini yakni pasir dapat dimanfaatkan menjadi komoditas bernilai ekonomis.
Menurut Menteri Trenggono, perbaikan alur yang mengalami sendimentasi harus segera dilakukan untuk menunjang peningkatan produktivitas perikanan di DIY. Pemanfaatan sumber daya laut di WPPNRI 573 nantinya juga bisa lebih optimal.
Sebagai informasi, WPPNRI 573 memiliki potensi tangkapan lestari sebanyak 500 ribu ton yang setara dengan Rp10 triliun per tahun. Ikan tuna dan cakalang merupakan komoditas dominan di perairan ini.
"Ini harusnya menjadi pusat ekonomi perikanan yang bagus karena sebelahnya ada bandara internasional. Kalau misal ini kita perbaiki dengan baik dan di belakangnya nanti ada industri perikanan, maka ekonomi di sini akan begerak," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan pemkab berharap Pelabuhan Tanjung Adikarto segera dapat difungsikan sehingga dapat mensejahterakan masyarakat.
"Kami berharap Pelabuhan Tanjung Adikarto yang dekat dengan Bandara Internasional Yogyakarta, hasil tangkapan ikan bisa diekspor dengan kondisi yang segar," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: