Dua kali erupsi, Sinabung luncurkan awan panas guguran 3.000 meter
11 Maret 2021 14:34 WIB
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Kuta Rakyat, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Kamis (11/3/2021). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter di atas puncak. ANTARA FOTO/Sastrawan Ginting/aww.
Medan (ANTARA) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Kamis, mengalami erupsi yang disertai dengan awan panas guguran sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter. Kepala Pos Pantau Gunung Sinabung Armen Putra saat dihubungi dari Medan, Kamis mengatakan erupsi pertama terjadi pukul 07.37 WIB, dengan tinggi kolom abu 1.000 meter ke arah barat dan barat daya.
"Amplitudo 40 mm dengan durasi 5 menit 38 detik," katanya.
Selanjutnya, erupsi kedua berlangsung sekitar pukul 07.45 WIB dengan kolom abu setinggi 700 meter. Abu erupsi Gunung Sinabung terpantau dibawa angin menuju barat dan barat laut.
"Amplitudo 26 mm dengan durasi 2 menit 47 detik," katanya.
Ia menyebut awan panas guguran Gunung Sinabung sejauh ini berlangsung selama dua kali. Guguran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 09.22 WIB dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter.
Sedangkan awan panas guguran kedua terpantau pukul 09.29 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter dari puncak gunung.
Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga).
Ia mengimbau warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung.
Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanis.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," demikian Armen Putra.
"Amplitudo 40 mm dengan durasi 5 menit 38 detik," katanya.
Selanjutnya, erupsi kedua berlangsung sekitar pukul 07.45 WIB dengan kolom abu setinggi 700 meter. Abu erupsi Gunung Sinabung terpantau dibawa angin menuju barat dan barat laut.
"Amplitudo 26 mm dengan durasi 2 menit 47 detik," katanya.
Ia menyebut awan panas guguran Gunung Sinabung sejauh ini berlangsung selama dua kali. Guguran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 09.22 WIB dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter.
Sedangkan awan panas guguran kedua terpantau pukul 09.29 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter dari puncak gunung.
Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga).
Ia mengimbau warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung.
Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanis.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," demikian Armen Putra.
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: