Sao Paulo (ANTARA) - Jumlah kematian harian COVID-19 di Brazil menyentuh angka tertinggi, yakni 2.286 kematian dalam sehari, menurut Kementerian Kesehatan pada Rabu (10/3).

Tercatat 79.876 infeksi baru pada hari yang sama, sehingga secara keseluruhan mencapai lebih dari 11,2 juta infeksi, kata kementerian.

Total kematian di Brazil, yaitu 270.656 orang, merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) pada Rabu mengatakan tingkat infeksi di Brazil mengkhawatirkan, yang disebabkan oleh varian baru COVID-19 sangat menular yang dikenal P1. PAHO juga menyerukan aturan kesehatan masyarakat di negara tersebut diterapkan lebih ketat.

"Kami khawatir dengan situasi di Brazil. Situasi itu memperingatkan ancaman lonjakan berulang: daerah-daerah yang sebelumnya dilanda COVID-19 parah masih rentan terhadap infeksi saat ini," kata Direktur PAHO Carissa Etienne saat konferensi pers.

Lambannya percepatan vaksinasi di Brazil menyebabkan kasus dan kematian COVID-19 meningkat tajam.

Gubernur Negara Bagian Sao Paulo saat konferensi pers Rabu mengonfirmasi laporan Reuters yang menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, China, ampuh melawan varian P1.

Presiden Jair Bolsonaro --yang meremehkan bahaya virus corona dan mempertanyakan "kenapa harus cepat-cepat berburu" vaksin-- pada Senin (8/3) secara pribadi ikut serta dalam pembicaraan melalui video dengan para eksekutif Pfizer dan mencapai kesepakatan lisan soal pembelian vaksin dari perusahaan farmasi tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ibu kota Brazil dikarantina untuk meredam lonjakan COVID-19

Baca juga: Peneliti: Varian COVID Brazil bisa menginfeksi lagi pasien sembuh

Baca juga: WHO kepada semua negara: Jangan kendur perangi COVID


Layanan darurat, tentara Brazil mengirim oksigen ke Amazonas