Kopenhagen (ANTARA) - Denmark akan mengizinkan pembukaan kembali sekolah lebih banyak dan melonggarkan sejumlah pembatasan di pertokoan yang lebih besar sebagai respons atas kondisi epidemi COVID-19 yang membaik, menurut otoritas, Selasa (9/3).

Sekolah pendidikan menengah seperti sekolah asrama akan diizinkan dibuka kembali pada Senin, sedangkan pertokoan yang lebih besar akan diperbolehkan menerima lebih banyak pelanggan, demikian pernyataan Kementerian Kehakiman.

Sebelumnya pada Selasa Menteri Kesehatan Magnus Heunicke menyebutkan bahwa angka reproduksi COVID-19 berada di 1,0, yang artinya epidemi tidak berkembang.

Baca juga: Israel, Austria dan Denmark bentuk aliansi pasokan vaksin COVID
Baca juga: Denmark perpanjang 'lockdown' untuk perangi varian baru virus corona


"Dengan demikian, kami memiliki dasar untuk pembukaan kembali lebih lanjut yang terkontrol," tulisnya di Twitter.

Jumlah kontak, yang juga dikenal sebagai angka-R, menunjukkan seberapa banyak orang dapat ditulari oleh seorang pengidap.

Denmark melaporkan sekitar 215.000 infeksi, dengan hampir 2.400 kematian COVID-19.

Heunicke menuturkan varian B117 yang lebih menular, yang mulanya muncul di Inggris, menyumbang sekitar 80 persen dari semua kasus positif.

Denmark melonggarkan sejumlah aturan penguncian ketat yang diberlakukan pada Desember, ketika sekolah di sejumlah wilayah dibuka kembali dan pertokoan serta kegiatan wisata luar ruangan kembali beroperasi.

Kepala State Serum Institute, Henrik Ullum, pada Senin mengatakan sejauh ini pembukaan kembali parsial tidak mengarahkan epidemi ke skenario yang terburuk, di mana hampir 900 pasien rawat inap tercatat pada April.

Sumber: Reuters

Baca juga: Riset Denmark: Pasien varian COVID Inggris lebih berisiko dirawat inap
Baca juga: Denmark cabut sejumlah pembatasan COVID mulai 1 Maret