Jakarta (ANTARA) - Produk makanan dan minuman Indonesia tetap hadir pada pameran FOODEX 2021 yang digelar di Makuhari Messe Jepang pada Selasa (9/3) hingga Jumat (12/3) meskipun di tengah pandemi COVID-19.

Pemberlakuan status keadaan darurat di Tokyo dan tiga prefektur Jepang di tengah pandemi COVID-19 tidak menyurutkan partisipasi Indonesia pada pameran FOODEX 2021, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Selasa.

Partisipasi Indonesia pada pameran itu merupakan kolaborasi KBRI Tokyo dan Kementerian Perdagangan RI, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI, Bank Indonesia Tokyo, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, dan ASEAN Japan Centre.

Partispasi tersebut bertujuan untuk memperluas eksistensi dan peningkatan ekspor Indonesia, khususnya produk makanan minuman, di pasar Jepang.

Baca juga: Sultra ekspor udang vaname 259,39 ton ke Jepang

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi yang meresmikan Paviliun Indonesia pada acara itu, mengatakan produk makanan dan minuman Indonesia diharapkan bisa masuk pasar Jepang melalui pameran FOODEX ke-46 itu.

"Lebih dari 60 persen kebutuhan pangan Jepang berasal dari impor Indonesia harus bisa mengisi pasar yang besar tersebut, salah satunya melalui FOODEX 2021 yang merupakan ajang pameran makanan minuman paling bergengsi dan terbesar di Jepang," ujar Heri Akhmadi.

Partisipasi Indonesia dalam pameran FOODEX 2021, lanjut Heri, diharapkan menjadi kesempatan untuk mengenalkan produk Indonesia secara lebih luas kepada para konsumen Jepang dan juga mancanegara sebagai alternatif sumber pasokan makanan dan minuman baru.

"Tahun lalu pameran ini tidak diselenggarakan. Event ini sangat potensial untuk lebih mendorong promosi produk Indonesia," kata Dubes Heri.

Baca juga: Jengkol Sumbar tembus pasar Jepang

Indonesia diwakili oleh 17 produsen makanan minuman, antara lain Javara (Kampung Kearifan Indonesia), Mayora, Indofood, Malindofood, Inaco, Great Giant Pineapple, Gagafood, dan Sasa Inti. Sedangkan produk UKM antara lain makanan ringan Maicih yang mulai disukai konsumen Jepang dengan rasa pedasnya.

Masatsugu Kawasaki, salah satu importir produk makanan dari Indonesia, mengatakan bahwa produk makanan ringan dan mi instan rasa pedas asal Indonesia sekarang mulai digemari di Jepang.

"Hal ini didorong dengan masuknya produk makanan pedas asal Korea yang sedang menjadi tren di Jepang. Dalam event FOODEX 2021 kami akan mengorder tambahan produk snack dan mi instan rasa pedas asal Indonesia sebanyak 8 kontainer lagi dalam tahun ini," ujar Masatsugu Kawasaki.

Baca juga: Sumut mulai ekspor bunga krisan ke Jepang

FOODEX 2021 merupakan salah satu pameran makanan dan minuman internasional terbesar di Asia yang juga diikuti oleh berbagai negara seperti Korea Selatan, China, Malaysia, Thailand, Vietnam, Amerika Serikat dan Italia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk makanan minuman olahan Indonesia ke Jepang pada 2020 mencapai 327,92 juta dolar AS dengan tren peningkatan sebesar 11,67 persen selama lima tahun terakhir.

Sementara itu nilai ekspor produk buah-buahan dan sayuran Indonesia ke Jepang pada 2020 mencapai 260,8 juta dolar AS dan naik 78,83 persen dibandingkan 2019 sebesar 145,83 juta dolar AS.

Baca juga: Dorong ekspor ke Jepang, "Trade Expo Indonesia" dilaksanakan virtual