Jakarta (ANTARA) - Upacara pembukaan kirab obor Olimpiade Tokyo pada 25 Maret akan diadakan tanpa penonton untuk mencegah penyebaran virus corona, kantor berita Kyodo melaporkan, Selasa.

Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo telah memutuskan untuk mengadakan acara di Fukushima secara tertutup, hanya mengizinkan peserta dan undangan untuk mengambil bagian dalam acara tersebut, sebagai upaya menghindari terbentuknya kerumunan di tengah pandemi.

Setelah acara yang digelar di pusat pelatihan sepak bola J-Village itu, sekitar 10.000 orang akan membawa obor secara estafet melintasi 47 prefektur Jepang sebelum pembukaan Olimpiade pada 23 Juli.

Baca juga: Kirab obor Olimpiade kemungkinan digelar tanpa penonton

Pusat pelatihan tersebut dipilih sebagai titik awal kirab untuk menunjukkan pemulihan wilayah timur laut setelah mengalami triple bencana, yakni gempa bumi dan tsunami, serta petaka nuklir pada 11 Maret 2011.

Bulan lalu, panitia merilis serangkaian tindakan pencegahan virus corona untuk kirab 121 hari yang meminta mereka, yang ingin menonton acara tersebut, untuk menahan diri dari berpergian ke prefektur lain dan menjaga jarak sosial dari penonton lain.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah selebriti yang rencananya menjadi pembawa obor, yang diperkirakan akan menarik banyak orang di sepanjang rute, telah memilih keluar dari acara tersebut.

Baca juga: Api Olimpiade dipastikan tetap mengunjungi setiap wilayah Jepang

Panitia penyelenggara, yang dipimpin oleh atlet tujuh kali Olimpiade, Seiko Hashimoto, telah berjanji untuk mengadakan pertandingan yang aman.

Karena dunia belum bisa menahan virus dan masih ada kekhawatiran di antara publik Jepang atas varian baru virus corona, Jepang kemungkinan besar tidak akan mengizinkan penonton dari luar negeri untuk menghadiri Olimpiade dan Paralimpiade.

Pimpinan dari lima badan penyelenggara, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah kota Tokyo, diperkirakan akan mengadakan pertemuan virtual pada pertengahan Maret untuk mengambil keputusan tentang penonton dari luar negeri.

Baca juga: Survei: sebagian besar orang Jepang tidak ingin ada penonton asing
Baca juga: Presiden Tokyo 2020 janji hidupkan hasrat publik terhadap Olimpiade